Karawang– Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 14 melakukan sosialisasi digitalisasi UMKM di Dusun Pasirputih Desa Sukajaya Cilamaya Kulon. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian para mahasiswa untuk mendorong para pelaku usaha agar lebih melek teknologi dan mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih ini.
Hal itu juga di ungkapkan oleh koordinator kelompok KKN Sopiyadi Pamungkas, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta. “Ya, betul, itu adalah salah satu program unggulan kita, dari awal memang fokus kita adalah mendorong para pelaku UMKM khususnya di dusun Pasirputih untuk melek teknologi, apalagi sekarang kan perkembangan teknologi sudah canggih, ya minimal kita bantu promosi lah di media sosial yang kita punya,” ungkapnya. Sabtu, (20/08/22)
Selain itu, menurutnya di Dusun Pasir putih ini selain mayoritas masyarakatnya itu berpropesi sebagai nelayan, disini juga mempunyai UMKM yang khas dan unik. Salah satunya adalah Kerupuk Rajungan Sarimina. Selain rasanya yg bervarian dan nikmat, produk ini juga mempunya potensi yang besar ketika bisa di kembangkan dengan promosi yang hebat, Itu mengapa dirinya tertarik untuk ikut terlibat khususnya dalam hal promosi. “Ini produk yang mempunyai khas dan begitu unik ya menurut saya, rasanya enak dan bervarian, kalau di jakarta saya kira sudah laku keras, makanya menarik juga untuk saya promosikan agar supaya lebih terkenal”. Lanjutnya.
Produk yang juga sudah berlebel BPOM dan menyandang cap halal ini memiliki Sang pemilik yang bernama Pak warih, dalam wawancaranya ia menyebutkan bahwa dirinya menekuni usahanya ini dari sejak 2017 silam. Ia pun menjelaskan bahwa Produk yang bebahan baku dari telur rajungan ini memang cukup diminati wabil khusus untuk kalangan pendatang yang ingin berwisata melihat hutan mangrove di kampunya. “Saya sudah dari 2017 mengolah telur rajungan untuk menjadi kerupuk rajungan ini, ya lumayan lama lah, dari mulai masih manual, sekarang sudah punya gilingan kerupuknya. biasanya saya jual di sekitaran sini saja, ke orang-orang yang mau wisata ke mangrove biasanya suka pada beli buat oleh-oleh”. Pungkasnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kendala yang saat ini di hadapinya adalah soal publikasi. Ia belum paham betul bagaimana memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya itu. “Kalo soal penjualan yang paling masih disini saja, ya, kadang juga ke warung-warung yang diluar desa, kalo soal promosi-promosi ke media sosial masib belum paham”. Lanjutnya.
Pihaknya juga berharap, bahwa dengan dorongan semangat dan arahan dari Mahasiswa UMJ yang tergabung dalam KKN 14 ini bisa membantu untuk menyelesaikan kendala yang selama ini ia alami. “Semoga saja ya, dengan adanya Mahasiswa bisa membantu promosi, semoga saja bisa lebih terkenal dan lebih banyak yang minat, saya sangat senang dan merasa terbantu,” pungkasnya.(rls)