Karawang – Metode mengajar dengan bercerita memiliki pengaruh besar bagi siswa.
Yuli Umayanti, Kepala Sekolah Buah Hati Kabupaten Karawang memaparkan bahwa Sekolah Buah Hati telah berdiri sejak 2017. Sekolah tersebut mengutamakan pendidikan karakter dan agama. Guru memberikan contoh sikap kepada anak-anak. Hal ini dikarenakan sikap yang dilakukan oleh guru dijadikan role mode.
“Kita memang mengutamakan pendidikan di karakternya anak lalu pendidikan Al-Qur’an. Caranya di tk itu biasanya kita memberikan contoh bersikap terlebih dahulu karena guru itu role modenya mereka,” ujarnya pada Sabtu (25/6/2022).
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/27/mobil-pengangkut-6-koper-duit-terjun-ke-irigasi-citarum/
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/26/berikut-ini-daftar-juara-kapolres-cup-tahun-2022/
BACA JUGA : https://www.faktajabar.co.id/2022/06/26/pemuda-muhammadiyah-karawang-mou-dengan-bnet/
Selain melalui sikap, guru pun menggunakan metode bercerita kepada anak-anak. Kemudian nilai-nilai agama pun dimasukkan. Selain itu di berikan pemahaman sesuai dengan Hadist dan Al-Qur’an. Ia mengakui mengalami kesulitan dalam mengajar anak-anak, meski pun begitu para siswa dapat bekerjasama dengan guru.
“Kita juga pakai metode-metode bercerita. Kita juga memberitahu mereka tentang Hadist, jadi mereka mengetahui alasan berbuat kebaikan. Kalau dibilang kesusahan iya, tetapi mereka sangat luar biasa bisa bekerjasama dengan para guru,” sambungnya.
Ia menyampaikan metode bercerita memiliki pengaruh besar terhadap anak-anak. Hal ini bertujuan agar anak-anak pun mencintai membaca dan buku. Sekolah tersebut memiliki siswa sebanyak tujuh puluh sembilan orang dari tingkat playgroup hingga TK B
“Sangat berpengaruh sekali ya terutama untuk kecintaan mereka terhadap membaca dan buku. Media buku sebagai alat yang mempermudahkan guru dalam mengajar,” imbuhnya.
Ia merasa senang sekaligus sedih telah ada siswa di tingkat TK B yang telah lulus. Siswa yang telah lulus sebanyak empat puluh empat orang. Terdapat satu siswa yang saat ini melakukan pembelajaran jarak jauh dikarenakan orangtua telah pindah ke negara lain. Ia memiliki harapan agar siswa dapat meraih mimpi dengan mudah.
“Tk B semuanya ada empat puluh empat siswa. Rasanya campur aduk ya melihat mereka telah lulus dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya. Kita tetap harus mendoakan mereka supaya Allah memberikan kemudahan dalam meraih cita-cita,” pungkasnya.(red)