KARAWANG – Masih ingat dengan sosok Enok Suhaeni (54), seorang guru yang tewas usai menjadi korban jambret di Cikampek pad (27/3) lalu. Selang waktu 2 Minggu, polisi berhasil mengungkap kasus tersebut dan dua pelaku yang diketahui berinisial DF (26) warga Kampung Sukamaju, Desa Cikampek Timur dan NS (18) warga Kampung Blok Limo, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru yang saat kejadian menggunakan sepeda motor shogun akhirnya ditembak mati petugas karena saat dilakukan pengembangan, para pelaku mengarahkan petugas ke area markas pelaku dan berteriak meminta bantuan teman temannya.
Kapolres Karawang, AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, peran DF saat menjambret adalah sebagai pengendara sedangkan NS adalah sang eksekutor tas dari ibu guru yang tewas di wilayah Cikampek pada 27 Maret lalu yang mengakibatkan ibu guru tersebut terjatuh dan meninggal.
“Kelompok D dan N ini diduga lebih dari 5 orang dan sekarang masih dalam pengejaran petugas. Dari laporan sementara dari Polsek Cikampek, kalau kelompok ini sudah sudah melakukan kejahatan sekitar 13 TKP diwilayah Cikampek dan 6 TKP di wilayah Kotabaru,” jelasnya saat menggelar pres release di Ruang Forensik RSUD Karawang, Rabu (11/4).
Diakuinnya, pihaknya juga masih memburu kelompok jambret ini yang pernah mengakibatkan salah satu dari korbannya mengalami patah kaki hingga sekarang. Untuk modus komplotan ini adalah dengan mengincar korban yang kebanyakan perempuan yang membawa tes di bagian punggung.
“Dari penangkapan tersebut, selain mengamankan kendaraan yang digunakan pelaku untuk melakukan kejahatan, kami juga mengamankan sebuah samurai yang diduga digunakan pelaku saat beraksi,” terangnya.(one)