Karawang – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menyaksikan panen padi Ratun R5 di Jalan Lingkar Tanjungpura, Kabupaten Karawang, Jumat (7/4/2022) pagi.
Panen Padi Ratun R5 di Karawang merupakan panen ketiga kalinya. Kegiatan tersebut diinisiasi Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (IKA ITS). Hadir Rektor ITS Surabaya, Ketua Ika ITS, Bupati Karawang, Dandim 0604 dan Wakapolres Karawang.
Ketua IKA ITS Sutopo Kristianto mengemukakan, Padi R5 merupakan hasil inovasi teknologi yang mampu panen lima kali dalam satu kali tanam. Ia mengatakan, konsep R5 melakukan sistem tanam ratun.
“Metode ini satu-satunya di Indonesia yang sebelumnya telah dilaksanakan percontohan di lahan seluas 10 hektar di Kabupaten Karawang. Keunggulannya yaitu menghasilkan anakan baru setelah tanaman pertama dipanen atau ratun. Ini sebagai percontohan ke-2 kami, setelah di Sidoarjo Jawa timur”, ujar Kristianto.
Dirinya menegaskan, Padi Ratun dengan sistem teknologi R5 sangat membantu para petani. Sebab, mengurangi subsidi pupuk yang selama ini menjadi beban pemerintah daerah di sektor pertanian. Satu hektar bisa menggunakan pupuk satu kwintal.
“Mengunakan teknologi R5, setiap satu hektar sawah bisa menghasilkan 8 ton dari biasanya yang hanya mencapai 5 ton,” katanya.
Bupati Karawang dr. Hj. Cellica Nurrachadiana menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Kabupaten Karawang sebagai daerah kedua uji coba penanaman padi R5. Ia menyatakan sampai saat ini Karawang masih mampu mempertahankan statusnya sebagai lumbung pangan nasional.
“Alhamdulillah Karawang bisa kita pertahankan sebagai lumbung pangan Jawa Barat karena kita ada di posisi kedua setelah Indramayu. Dan untuk memberikan intensif kepada petani, kita sudah membuat perda No 13 tahun 2017 tentang perlindungan petani,” ungkap Bupati.
Bupati mengharapkan penggunaan padi ratun R5 akan terus diterapkan, sehingga produksi padi Karawang kembali meningkat.(red)