Karawang – Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia. Penggalan lirik lagu “Laskar Pelangi” dari Nidji ini sangat menginspirasi setiap manusia. Semua orang orang hebat, berawal karena mereka berani bermimpi. Bahkan Sang Proklamator tercinta Bung Karno pernah berkata “Bermimpilah setinggi langit agar ketika terjatuh, kita jatuh diantara bintang-bintang”.
Sepertinya sebuah mimpi telah tertanam dalam benak Siti Julfah Maharani dan Sipa Ulgumah. Keduanya merupakan anak dari Teh Ikah, wanita asal Tirtajaya yang diketahui mengalami gangguan kejiwaan usai sang suami meninggal dunia. Mimpi Siti Julfah dan Sipa untuk bisa bersekolah, kini benar benar terwujud. Mereka kini resmi bersekolah sebagai siswi di Pondok Pesantren Annihayah Kecamatan Rawamerta.
Adalah Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana yang belum lama ini mengunjungi kediaman Teh Ikah di Tirtajaya. Disana, Bupati menyaksikan kondisi Teh Ikah yang sangat memprihatinkan ditambah kedua anaknya yang juga ikut depresi dampak dari gangguan jiwa yang dialami oleh ibunya.
“Saya bersyukur, kemarin anak2 dari Maya atau Teh Ikah yang mengalami depresi karena ditinggal wafat suaminya di Tirtajaya telah kita masukan di pondok pesantren untuk mengenyam pendidikan,” tulis Bupati dalam postingan di akun intagramnya, Rabu (23/2/2022) sore.
Bupati mengungkapkan dalam postinganya, ia memiliki keinginan untuk menyekolahkan kedua anak Teh Ikah agar tetap memiliki masa depan di tengah keadaan yang memprihatinkan.
“Alhamdulillah kesempatan untuk membantu menyekolahkan anak anak Teh Ikah yg kemarin sakit depresi (ODGJ) hari ini bisa terlaksana sesuai rencana. HaturNuhun Pa Kyai Tatang Sihabudin Pimpinan Ponpes Annihayah Rawamerta atas kebaikannya menerima anak anak kami,” ungkap Bupati.
Ia juga mengharapkan setelah keduanya bersekolah, mereka bisa rajin belajar dan menjadi orang sukses di masa yang akan datang.
“Sing betah yang neng, rajin belajar dan jadi orang sukses di masa depan… Aamin YRA,” pungkasnya.(red)