Karawang – Bagi kalangan perempuan di wilayah Karawang mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok Sri Rahayu Agustina. Aktivis perempuan dan anak ini sudah berkiprah tahunan menjadi pendamping perempuan dan anak saat ada permasalahan. Bahkan, dari kalangan emak-emak sudah terbiasa bercengkrama bersama Sri Rahayu. Sebab, setiap hari libur sering digelar senam bersama di lingkungannya.
Sosok ke-ibu-an Sri Rahayu ini menjadi perempuan inspiratif bagi kalangan pemuda dan remaja. Sri menjadi figur contoh untuk kaum remaja dan pemuda di Kota Pangkal Perjuangan.
Karir Sri Rahayu di dunia politik begitu meroket. Dari tataran kader, menjadi wakil ketua DPRD, Ketua Partai Golkar hingga ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Kini menjadi politisi perempuan partai berlambang pohon beringin. Mak Sri, sapaan akrabnya mengabdi tujuh tahun di dunia politik. Sekarang menjabat Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil X Karawang-Purwakarta, sebelumnya ia sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karawang periode 2014-2019.
Karir Mak Sri memulai sebagai tenaga honorer di Kelurahan. Pihaknya tidak sempat mendaftar CPNS, karena telah berkiprah di dunia aktivis perlindungan anak dan perempuan.
Ia ditawari mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Karawang oleh Ketua Partai Golkar, Dadang S Muchtar yang saat itu menjabat sebagai Bupati Karawang.
Kata dia, hantaman di dunia politik cukup deras, awal kali mencalonkan pada tahun 2009 ia gagal terpilih karena hanya dicalonkan untuk menjadi penutup kekurangan keterwakilan perempuan.
“Setelah belajar dari pengalaman pertama, kemudian dapat motivasi dan pelajaran berharga, hingga pada tahun 2014 saya mencapai puncak kejayaan dengan raihan 13 ribu suara,” kata Mak Sri Rahayu Agustina, kepada media. Minggu (23/1/2022).
Lanjutnya, dengan raihan suara sebanyak ia dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Karawang periode 2014-2019.Selama lima tahun kiprahnya di dunia politik, politisi perempuan ini kerap mendapati berbagai tantangan serta sering dihujat dan di kritisi masyarakat.
“Namanya dunia politik, tantangan dan hujatan itu sudah pasti, masyarakat tak pandang bulu. Hanya kita harus paham bahwa itu bagian dari aspirasi mereka dan itu cara menyampaikan mereka,” ujarnya.
Menjadi seorang politisi mesti kuat mental dan tahan hujatan. Tidak boleh bawa perasaan (Baper), tetapi harus tahan banting sebab itu bagian dari pendewasaan diri sebagai politisi. Sukses menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Karawang selama lima tahun Mak Sri kemudian dicalonkan menjadi DPR Provinsi Jawa Barat di pemilu tahun 2019.
“Karena semua butuh proses, saya dicalonkan ke provinsi juga karena partai melihat kinerja. Selama menjabat Wakil Ketua DPRD Karawang saya dinilai aktif, bisa mendongkrak raihan suara dan punya basis suara jadi dinaikkan ke DPRD Provinsi,” kata Mak Sri.
Mak Sri juga tengah hangat diperbincangkan publik. Pasalnya, namanya kini tercatat di bursa calon bupati pemilu 2024. “Saya memilih untuk tidak banyak berbicara soal itu, karena itu juga datangnya langsung dari masyarakat yah, fokus saya sekarang adalah fokus kepada apa yang harus dikerjakan saat ini, takdir itu kan diatur Allah yah,” katanya.
Selain sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat kini Mak Sri juga menjabat sebagai Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Karawang.
Dalam organisasi tersebut ia juga berkiprah sebagai mentor para perempuan yang baru bergabung di dunia politik, ia juga berpesan agar para perempuan yang baru bergabung jangan baperan.
“Sebagai politisi perempuan saya berpesan untuk para perempuan yang baru bergabung di dunia politik agar tahan banting, jangan baperan, sebab rintangan itu pasti akan berat apa lagi bagi yang baru, dan bagian terpenting adalah izin dan restu keluarga khususnya suami, ridho dari suami bagian dari pintu utama menuju kesuksesan,” tandas Mak Sri Rahayu Agustina.(red)