Oleh : Triyono,S.E
Statistisi Ahli Pertama
BPS Kab Karawang
Produksi Padi di Tengah Pandemi
Sejak Covid-19 masuk Indonesia di awal tahun 2020, membuat kekhawatiran pemerintah karena akan berdampak luas terhadap berbagai sendi kehidupan masyarakat, terutama sektor ekonomi, salah satu dampak pandemi yang menjadi perhatian adalah terjadinya kelangkaan dan krisis pangan. Karawang dahulu yang dikenal sebagai kabupaten dengan penghasil padi untuk memenuhi kebutuhan masyarak baik masyarakat Karawang sendiri maupun masyarakat di luar Karawang, bahkan secara nasional hingga dijuluki lumbung padi nasioanl, diperkirakan juga akan berdampak dengan adanya pandemi Covid 19 ini.
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik. Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai. Kesalahan data dan informasi baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan apabila perencanaan tersebut diimplementasikan.
Menjawab kritikan dalam penentuan produktivitas selama ini, maka sejak tahun 2016 mulai dilaksanakan penghitungan produktivitas tanaman padi dengan menggunakan metode baru, untuk meningkatkan akurasi perhitungan hasil produksi beras. Dari perhitungan produksi ini dapat diketahui kondisi surplus atau defisit produksi beras, sehingga pemerintah dapat segera melakukan tindakan yang diperlukan untuk stabilisasi harga beras seperti melakukan operasi pasar atau upaya-upaya lain seperti impor beras. Penghitungan produktivitas padi yang dilakukan sekarang ini dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain Luas lahan baku sawah nasional yang digunakan untuk mengestimasi luas panen yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/ XII/2019, Perhitungan luas panen, Perhitungan produktivitas per hektare serta konversi gabah kering ke beras.
Dari metode penghitungan produksi beras yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik yang merupakan Angka Sementara diperoleh Luas Panen pada
tahun 2021 Kabupaten Karawang Sebesar 202.211 Ha meningkat dibandingkan luas panen pada tahun 2020 sebesar 181.915 Ha. Produksi padi Kabupaten karawang berdasarkan perhitungan Angka Sementara pada tahun 2021 sebesar 1.249.686 Ton gabah kering giling yang menghasilkan beras sebesar 717.953 Ton beras. Peningkatan produksi padi 2021 ini disebabkan peningkatan luas panen sebesar 20.296 Ha dan meningkatnya produktivitas padi yang mencapai 6.18 Ton Per Hektare.
Hal ini menujukkan sektor pertanian khususnya tanaman pangan adalah sektor yang mampu bertahan di tengan krisis pandemic covid 19, meningkatkan produktivitas, mempertahankan penyerapan tenaga kerja, serta memberikan stimulus positif bagi perekonomian.
Dengan kondisi pandemi yang sampai saat ini belum selesai di harapkan sector pertanian dapat dan mampu menggerakan perekonomian di daerah serta mampu menyerap jumlah tenaga kerja dimana sektor lainya mengalami pengurangan dan pemutusan hubungan kerja.
Banyaknya pekerja di sektor formal yang selama pandemi tidak bekerja, mereka memilih untuk Kembali ke daerah dan ikut membantu di sektor pertanian.
Bila melihat produktivitas beras di Karawang saat ini, adalah merupakan modal yang cukup bagus untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Karawang. Untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi padi ini kedepanya perlu langkah langkah yang harus di tempuh. Salah satunya memperketat peraturan alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian. Peningkatan produksi padi harus diikuti dengan peningkatan kapasitas produksi, Peningkatan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian harus dijaga dan terus dilakukan, Perbaikan dan perawatan saluran air segera direalisasikan, pengembangan teknologi pertanian modern yang diharapkan dapat menekan biaya produksi beras lebih murah jika dibandingkan dengan daerah lain. Program-program yang telah di susun pemerintah untuk mewujudkan lumbung pangan dunia di tahun 2045 harus di dukung oleh semua pihak.(*)