Karawang – Kabupaten Karawang menjadi sorotan karena masuk lima besar daerah angka kemiskinan cukup tinggi di Jawa Barat. Kini menjadi buah bibir dikalangan elit politik dan aktivis di Kota Pangkal Perjuangan.
Tak terkecuali Abdul Azis, SE seorang Tokoh Pemuda di Karawang. Ia juga menyikapi hal demikian. Kata Azis, data yang disampaikan Wakil Presiden Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri terkait kondisi Kabupaten Karawang salah satu Kabupaten/Kota di Jawa Barat di garis lima daerah yang angka kemiskinannya kategori ekstrim harus segera disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Karawang.
“Pemkab Karawang harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, karena saya pikir Pak menteri punya data yang aktual dan valid,” kata Abdul Azis, kepada Fakta Jabar pada Sabtu, 2 Oktober 2021 di Karawang.
Mantan Ketua KNPI Karawang dua periode itu mengharapkan bupati melakukan langkah – langkah cepat segera membuat tim pertumbuhan atau tim pengendalian kondisi perekonomian daerah.
“Apakah bentuknya bekerjasama dengan lembaga resmi atau hanya tim bayangan. Yang jelas potensi sumber daya itu di Karawang sudah ada,” kata Azis yang aktif di KNPI Jawa Barat.
Azis mencontohkan seperti keterlibatan kampus yang punya kapasitas dan juga personal yang mempunyai kapasitas di bidang ekonomi .
“Saya sangat optimis kepada ibu bupati Cellica Nurrachadiana, selain sudah pengalaman dua periode menjadi bupati, Teh Celli juga didampingi oleh wakil bupati pak H Aep yang notabene dari kalangan pengusaha yang sukses,” ujarnya.
Belum lagi di dampingi Sekretaris Daerah (Sekda) yang mempunyai banyak inspirasi, sehingga langkah jitu dapat diatasi dari zona tersebut agar segera bisa terwujud.
“Kondisi ini juga tepat dijadikan ajang pembuktian bahwa Cellica – Aep sangat peka dan cepat dalam menyelesaikan masalah kedaerahan. Apalagi akhir-akhir ini pemberitaan yang selalu muncul di dominasi oleh isu-isu politik yang belum perlu disikapi,” ujarnya politisi Golkar Karawang.
Disinggung terkait kritikan terhadap kinerja dan kebijakan Pemkab Karawang, Azis meyebutkan hal yang wajar.
“Saya sebagian aktivis kritikan itu masih dalam koridor yang wajar, seperti pemberitaan pembelian mobil dinas, kinerja Sekda dan para pejabat lainnya. Itu hal yang biasa dan harus dijawab dengan kerja-kerja nyata untuk masyarakat Karawang,” tambahnya.
Azis juga menyinggung para pembisik di seputar kekuasaan, diharapkan bisa mengawal kawal dan memberikan masukan ide dan gagasan yang bisa membantu dalam melaksanakan percepatan pembangunan di Karawang.
“Jangan bisikin dengan isu yang sifatnya membuat gaduh. Sehingga komitmen pengabdian dan konsentrasinya bisa terganggu,” tandas Azis.(red)