Karawang – Rencana pembuatan tol Jakarta Cikampek II (Japek II) membuat warga Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang melakukan unjuk rasa ke kantor Pemda Karawang, Rabu (15/9/2021).
Pasalnya, nominal pembebasan lahan yang ditawarkan dinilai tidak sesuai apa yang diharapkan masyarakat.
Warga meminta harga pembebasan lahan bisa sesuai yang mereka harapkan. Mereka melakukan aksi demo di depan kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Bahkan warga sampai memblokade jalan sekitaran Pemda agar tuntuan warga menemui Bupati Karawang bisa tercapai.
Menurut Didi Muhtar selaku Ketua Paguyuban Masyarakat Citaman Bersatu, tanah milik masyarakat ditawar harga rendah. Satu meter tanah hanya diberikan dua ratus ribu. Ada pula masyarakat yang diberikan harga seratus lima puluh lima ribu untuk satu meter sawah.
“Kita cuma dikasih harga dua ratus ribu aja bahkan ada yang seratus lima puluh lima ribu,” ujar Didin Muchtar dalam orasinya.
Sementara, Koordinator lapangan Sidik Somantri mengungkapkan, masyarakat menuntut diberikan harga tanah sesuai dengan harga pasar. Jika memang pemerintah daerah tidak dapat membantu, masyarakat ingin diberikan fasilitas untuk dapat bertemu dengan pemerintah pusat.
“Kami tidak minta muluk-muluk hanya sebesar enam ratus enam puluh ribu per meter sudah sesuai dengan harga pasaran, kalau memang bupati tidak bisa mengatasi berikan kami fasilitas untuk bertemu dengan orang pusat,” tutur Sidik Somantri.
Terpantau di lokasi masyarakat yang ikut aksi demo di dominasi oleh kaum dengan membawa anak. Masyarakat yang ikut pun membawa peralatan memasak untuk persiapan menginap.
Diketahui sebelumnya, masyarakat pernah melakukan aksi yang sama di lokasi pembangunan tol pada tahun 2020 dan awal tahun 2021. Namun aksi tersebut tidak mendapat respon apapun dari pihak pemerintah.
“Tidak ada hasil apapun sampai sekarang, kalau memang ini ga ditemui juga oleh bupati maka kami akan menginap,” tandasnya.(red)