Karawang – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun Cabang Kabupaten Karawang Ranting Majalaya melaksanakan ziarah ke Makam Adipati Singaperbangsa Karawang, Minggu (8/8/2021) dini hari di Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Wetan.
Ketua Ranting Majalaya, Purwanto mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan silaturahmi bersama pini sepuh di Manggungjaya. Kemudian memperkenalkan leluhur Karawang kepada calon warga PSHT Pusat Madiun.
“Calon warga ini mayoritas adalah rantau. Maka itu, kami melakukan ziarah ke Makam Adipati Singaperbangsa agar calon warga ini mengetahui sejarah bupati pertama Karawang,” kata Mas Pur.
Ia menjelaskan, kegiatan diawali dari shalat taubat, shalat tahajud, tawasulan dan pencerahan sejarah Adipati Singaperbangsa oleh juru kunci makam ustad Cahya Permana.
“Lalu, kita bersihkan diri mandi di Sumur Awisan dan melaksanakan shalat subuh berjamaah. Terakhir sebelum pulang kita bersihkan lingkungan serta menyerahkan alat kebersihan kepada pengelola makam,” kata dia.
Ade Permana, Juru Kunci Makam Adipati Singaperbangsa menjelaskan, tak sedikit orang rantau datang ziarah ke makam ini. Khususnya mereka yang lagi usaha di Karawang. Misalnya mereka yang bekerja dan membuka usaha industry. Bahkan ada orang Korea pun datang.
“Adipati Singaperbangsa ini merupakan leluhur atau istilah orang sini (Manggung-red) karuhun. Jadi mereka sowan atau pamit sebagai adab kita,” katanya.
Mengenal sosok beliau merupakan keturunan kerajaan Galuh Kertabumi, dari sosok ayahnya Rd Wiraperbangsa yang berhasil mengusir penjajah. Selanjutnya Rd Singaperbangsa diberikan amanah untuk memimpin suatu wilayah yaitu Karawang dengan jabatan Adipati. Dulu itu wilayah Karawang meliputi Bekasi perbatasan, Subang dan Purwakarta.
“Lahir nama Karawang 14 September 1633 Masehi. Oleh karenanya, setiap tanggal tersebut mengadakan acara hari jadi Kabupaten Karawang,” tambahnya.
Masih menurut Cahya, semasa hidupnya Adipati dicintai masyarakat. Sosok beliau terkenal dengan kesaktian ilmunya.
“Bagi orang sini (Karawang-red) beliau terkenal mempunyai ilmu Rawarontek. Terjadi suatu prahara yang akhirnya beliau meninggal dunia,” tandasnya.(red)