Karawang – Konflik antara warga dan empat pengembang perumahan di Dusun Krajan 2, Desa Bengle mulai menemui titik terang. Wakil Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh mengumpulkan warga, perwakilan pengembang, tokoh masyarakat dan kepala desa Bengle di halaman kantor Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Senin 5 April 2021.
Dari hasil pertemuan yang diinisiasi Wabup Aep tersebut, pihak pengembang yang bersangkutan akhirnya mau menurunkan egonya untuk membuka drainase agar tidak terjadi banjir yang merugikan warga.
Wabup Aep mengatakan, penyelesaian dilakukan secara konsorsium yang melibatkan para pengembang perumahan yang ada.
“Jadi selama proyek pembangunan perumahan belum berjalan, drainase tidak ditutup. Nanti saat proyek pembangunan sudah berjalan, dibuat saluran darurat agar tidak ada air yang tersumbat yang mengakibatkan banjir,” ujar Wabup Aep.
Meski demikian, pertemuan akan dilanjutkan pada Rabu esok. Tujuannya untuk pengukuran debit air yang mengalir. Agar saluran drainase darurat bisa bekerja maksimal dan tidak lagi terjadi banjir.
Hasil rapat tersebut disambut positif oleh warga setempat yang sangat berharap agar tidak ada penutupan drainase. Wahid Suprianto, salah seorang warga Sumpiuh Jawa Tengah turut berterimakasih atas respon cepat wakil bupati. Sebelumnya ia mengadukan kondisi banjir kepada wakil bupati melalui wahtsAap group. Tak lama kemudian, wabup langsung turun ke lokasi.
Wahid yang kini berdomisili di Perum Taman Bengle Indah mengaku terharu kepada wabup yang ikut membantu menyelesaikan permasalahan ini.
Ia mengatakan, ditutupnya drainase membuat genangan air yang tersumbat mencapai betis orang dewasa.
“Sebelumnya tidak pernah banjir. Sekarang hujan sebentar sudah banjir. Kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu,” pungkasnya.(red)