Cikampek – Beredarnya manusia silver di wilayah Cikampek tentunya membuat para pengguna jalan menjadi risih. Terlebih manusia silver itu ada anak dibawah umur. Sehingga menjadi perbincangan masyarakat setempat.
Gilang, warga Cikampek mengatakan manusia silver yang mangkal di jalanan itu di khawatirkan modus saja. Sebab belum lama ini Satpol PP Karawang pernah mengungkap manusia silver untuk anak yatim. Namun, ketika di interogasi ternyata untuk kepentingan pribadi.
“Kami harapkan Satpol PP di kecamatan bisa mengamankan. Kemudian ditanya untuk apa kegunaan hasil dari sumbangan itu. Apalagi ini ada anak dibawah umur, kok di diamkan saja,” kritik aktivis muda Cikampek. Rabu (31/3/2021).
Dugaan dia manusia silver salah satu fenomena pengemis dengan gaya baru. Awalnya cuman karya seni supaya di apresiasi malah sekarang disalah gunakan dengan urusan pribadi.
“Sedangakan efek dari penggunaan cat silver dalam waktu singkat dapat mempengaruhi saraf. Dan menimbulkan gejala pusing dan sakit kepala, iritasi mata dan saluran napas, iritasi dan alergi pada kulit. Bahkan terkontaminasi dalam jumlah besar akan menimbulkan kerusakan paru dan ginjal,” kata dia.
“Katanya Karawang daerah layak anak, tapi anak masih ada di jalanan seperti itu,” tanya dia mengaku heran.
Ari irawan (25), menambahkan anak adalah potensi serta penerus cita-cita bangsa. Jangan dibuat mental pengemis.
“Nantinya akan rusak,” kata dia seorang pengendara.
Apalagi banyaknya manusia silver di bawah umur yang seharusnya fokus dalam pendidikan malah fokus untuk mencari uang.
“Tidak maksud buat menyalahkan, tapi ya saya paham kalau keadaan yang membuat mereka seperti itu,” katanya.
“Saya cuman berdoa supaya mental pengemisnya ga sampe beranjak dewasa,” tandasnya.(red/glg)