Bertaruh Nyawa, Ini Kisah Para Relawan Bencana Banjir

Para relawan dari Pemuda Sarimulya Kotabaru Bergerak menembus akses pengungsian dengan berjalan kaki

KARAWANG – Medan berat tak jadi penghalang bagi relawan untuk mengalirkan bantuan kepada korban bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Karawang. Salah satunya yang terjadi di Desa Muara Timbul Jaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.

Diceritakan salah seorang relawan yang tergabung dalam Pemuda Sarimulya Kotabaru Bergerak, M Iqbal (25). Untuk sampai ke titik lokasi pengungsian, dirinya berserta rombongan harus menyusuri jalan yang tertutup genangan air dengan berjalan kaki, karena akses untuk roda empat (R4) tidak bisa lalui.

“Mobil itu gak bisa masuk, karena ada jembatan yang rusak. Untuk itu kita memutuskan berjalan kaki dan itu lumayan jauh. Sementara kita membawa amanah dari para donatur untuk menyalurkan bantuan agar sampai kepada korban banjir sampai ke titik pengungsian,” jelasnya.

Tapi bersyukur, lebih lanjut Iqbal menceritakan, dirinya beserta para rombongan relawan Pemuda Sarimulya Kotabaru Bergerak atas dasar rasa keprihatinan yang mendalam serta membawa titipan amanah dari para donatur, mampu menembus akses yang sulit menuju ketempat pengungsian para warga yang terdampak bencana banjir untuk mengalirkan bantuannya, berupa obat-obatan, perlengkapan bayi, makanan serta minuman.

“Allhamdulillah semuanya bisa dilalui dengan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan teman-teman relawan yang sudah dari dulu ditempat pengungsian. Sehingga kita bisa mengalirkan bantuan dari para donatur yang menitipkannya ke kita,” tandasnya.

Satgas BPBD Karawang, Agus Ridwan Tengah Evakuasi Warga Yang Terjebak Banjir

Sementara itu, hal senada dikisahkan juga oleh Anggota Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Agus Ridwan.

Dalam evakuasi warga yang bencana banjir, dirinya harus menahan derasnya arus air serta harus bersusah payah membawa warga ke tempat titik aman.

“Yang jelas kan dalam evakuasi itu kita harus sehat secara pribadi. Karena memang gak gampang, kondisi dilapangan itu. Kita harus melawan derasnya air. Dan tentunya harus berhati-hati, karena juga taruhannya nyawa sendiri dalam mengevakuasi itu. Tapi allhamdulillah, dengan koordinasi, semuanya bisa terselesaikan dengan baik, “jelasnya. (dpn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Sustainability Bond Bank bjb Banjir Peminat, Oversubscribed Hampir 5 Kali Lipat

BANDUNG – Aksi korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang. ...