KARAWANG – Para peserta didik SDN IV Plawad, Kecamatan Karawang Timur harus rela mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di luar ruangan meski merasa tak nyaman. Pasalnya, riga ruang kelas di sekolah tersebut rusak berat dan tidak bisa digunakan.
Setiap pagi mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB, para peserta didik kelas 4, 5 dan 6 harus belajar di luar ruang kelas. Setelah siswa kelas 1,2, dan 3 pulang, baru bisa belajar di dalam kelas.
“Itu sangat tidak nyaman,” ujar Delina salah seorang siswi kelas 6, Selasa (6/3).
Delina juga mengaku terganggu dengan kondisi sekolah yang kotor. Apalagi, banyak debu yang mau-tak mau terhirup. “Gak enak buat belajar, sangat terganggu,” tambahnya.
Dengan tulus, ia berharap tiga ruang kelas di sekolahnya cepat diperbaiki, agar ia dan siswa-siswi di SDN IV Plawad dapat belajar dengan nyaman. “Saya ingin sekolah saya dibenerin, bisa bagus lagi seperti sekolah lain,” harapnya.
Wali Kelas 3 SDN IV Plawad Agus Safei mengungkapkan awal mula anak didiknya belajar di luar kelas.
“Saat itu, proses belajar mengajar tengah berlangsung dan hujan turun lebat. Karena melihat ruang kelas yang hampir roboh, siswa-siswi kami bubarkan demi keselamatan bersama,” ujar Agus.
Pihaknya, kata dia, kemudian berunding dan berinisiatif untuk tidak menggunakan tiga ruang kelas tersebut, lantaran kondisi atap ruang kelas semakin rusak. Hal ini untuk menghindari adanya korban jiwa.
“Kami dari pihak sekolah berinisiatif menurunkan genteng tiga ruang kelas tersebut, termasuk ruang guru, karena genteng mulai berjatuhan,” katanya.
Oleh karenanya, sebagian anak didiknya terpaksa belajar di luar kelas lantaran ruang kelas kurang. Sementara jika diterapkan sekolah siang akan berbenturan dengan DTA. Sehingga, pihak sekolah menerapkan sistem dua shift untuk penggunaan kelas.
“Yang pertama shift 1 kelas 1,2,3 masuk pagi dan belajar dalam kelas 4, 5, dan 6. Sementara anak didik kelas 4, 5, dan 6 belajar di luar kelas. Setelah anak didik kelas 1, 2, dan 3 pulang pukul 10.00.WIB, baru anak didik kelas 4, 5, dan 6 belajar dalam ruang kelas,” jelasnya.
Pihak sekolah sudah lama mengajukan proposal perbaikan tiga ruang kelas tersebut. Akan tetapi, hingga kini belum ada realisasi perbaikan.
“Karena sekarang zamannya Dapodik, jadi mereka itu melihatnya dari Dapodik dan sudah diajukan. Tanggapannya sudah, ada cuman belum ada realisasinya sampai sekarang,” ucapnya.(zck)