Bulog Karawang Segera Telusuri Dugaan Kurang Porsi Distribusi Beras BPNT

KARAWANG – Mengetahui adanya polemik kurang porsi distribusi beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di beberapa desa di dua kecamatan yang semula berjumlah 10 Kilogram menjadi 10 Liter, Bulog Sub Divre Karawang akan segera menelusuri dugaan kemungkinan adanya oknum yang sengaja mengurangi kuantitas beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut.

Pasalnya, diungkapkan General Manajer (GM) Perum Bulog Sub Divre Karawang, Yanto mengatakan, beras yang dikeluarkan Bulog sudah melalui mekanisme sesuai dengan jaminan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) Badan Ketahanan Pangan, mulai dari menerima beras, menyimpan, sampai melakukan pengemasan dan pendistribusian. Sehingga dapat dipastikan tidak ada kekurangan jumlah kuantitas maupun kualitas beras yang dikeluarkan Bulog sendiri. Kendati demikian, pihaknya tetap akan melakukan crosscheck agar dapat mengetahui letak permasalahannya.

“Kami akan memanggil supplier untuk melakukan konfirmasi, jika memang tidak terbukti bila perlu supplier juga harus menyampaikan ke media,” ujarnya kepada Fakta Jabar, Senin (24/8).

Yanto menambahkan, seharusnya Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sudah mengetahui jika memang ada kekurangan jumlah tersebut dan segera melaporkan kepada pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang, sebab TKSK ini mengawal pendistribusian beras di e-Warong secara langsung.

“Kami masih yakin jika supplier tidak melakukan pengurangan kuantitas beras yang dijualnya, terlebih sudah berjalan cukup lama, kenapa baru muncul adanya pengurangan jumlah beras baru-baru ini,” terangnya.

Dengan demikian, masih Yanto menambahkan, timbul pertanyaan kemudian apakah ada masalah antara pihak supplier dengan pihak e-Warong. Tentu dalam hal ini pihaknya tidak serta merta mengambil kesimpulan, karenanya Bulog akan melakukan kordinasi terlebih dahulu dengan pihak Dinsos sebagai leading sektor program BPNT untuk bersama-sama melakukan crosscheck di lapangan.

Jika memang terbukti, misalkan kesalahan ada di pihak supplier, maka Bulog akan menindaklanjuti. Tetapi jika itu misalkan kesalahan oleh pihak e-Warong, tentu akan diserahkan kepada pihak Bank selaku leading sektor dan tetap ditindaklanjuti oleh Bulog. “Karena label Bulog ada di kemasan beras BPNT, tentu ini menyangkut nama baik perusahaan” pungkasnya. (lil)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...