KARAWANG – Di tengah masa pandemi, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Karawang mengalami peningkatan. Laporan Dinas Kesehatan Karawang, jumlah kasus DBD selama periode Januari-Juli sudah terjadi 827 kasus. Gugus Tugas Nasional meminta masyarakat waspada ancaman DBD di saat masih melawan COVID-19.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana mengatakan DBD menjadi salah satu tantangan terberat tak hanya bagi pemerintah saja, tapi juga beban kesehatan masyarakat yang juga mengancam kesehatan. “Sudah ada 9 orang yang meninggal dunia karena DBD. Ini jadi perhatian juga karena ada peningkatan selama pandemi Covid-19,” ujarnya.
Fitra meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan secara rutin satu bulan sekali. “Sekarang kita mulai produktif kembali, maka, mari perhatikan saluran air, tempat nyamuk bertelur, dan tempat-tempat dengan reservoir air,” ujarnya.
Fitra menyampaikan langkah pencegahan dengan melakukan 3M, yakni menguras penampungan air bersih atau mengeringkan genangan air, menutup kolam atau wadah penampungan air dan mengubur barang bekas atau mendaur ulang limbah bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk.
“Itu adalah langkah-langkah utama pencegahan DBD,” tandasnya.
Ia meminta masyarakat untuk bersama-sama membasmi DBD dan terus melawan COVID-19. “Mari lindungi diri kita, lindungi keluarga, mulai dari rumah untuk melawan COVID-19 dan mencegah DBD. Tetap sehat, tetap semangat,” pungkasnya.(cim/rls)