KARAWANG – Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana melakukan dialog dengan aliansi Cipayung Plus di Makodim 0604 Karawang, Rabu (3/6/2020).
Pada dialog tersebut, aliansi yang terdiri dari organisasi ekstra kampus di Karawang meminta penjelasan perihal penanganan Covid-19. Di antaranya transparansi anggaran, bantuan sosial, refocussing anggaran Covid-19, dan evaluasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Para mahasiswa itu juga memberikan sejumlah masukan kepada Pemkab Karawang dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang.
Bupati Cellica mengatakan, pihaknya terbuka soal penanganan Covid-19, termasuk anggaran dan penyaluran bansos. Laporan realisasi anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk Penanganan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Karawang bisa dilihat pada website Covid19.Karawangkab.go.id atau bisa dibuka pada link https://covid19.karawangkab.go.id/transparansi
“Kami akan terus melakukan perbaikan data dan keterbukaan informasi,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati mengakui pihaknya masih lemah soal data penerima bantuan sosial yang belum sinkron. Salah satunya membuat ada masyarakat yang menerima bansos double.
Pihaknya, tengah berupaya mensikronkan data penerima bansos dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat.
“Kami belum optimal. Namun kita terus berupaya memperbaiki,” ujarnya.
Pemkab Karawang, kata dia, akan mempublikasikan data penerima bansos dan melakukan pembeharuan data setiap tahun.
“Kami juga ada nomor pengaduan,” katanya.
Ia juga memastikan data penerimaan dan penyaluran bantuan dari pihak ketiga telah dicatat oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang. Bantuan tersebut mulai dari alat pelindung diri (APD), disinfektan, hingga beras.
Selain itu, Pemkab Karawang bersama pihak terkait terus melakukan evaluasi pelaksanaan PSBB. Bupati menyebut pihaknya terus melakukan pelacakan kasus Covid-19 di Karawang.
Sedikitnya 8.000 rapid test atau tes cepat telah dilakukan, termasuk di sejumlah pasar tradisional. Rencananya mulai 8 Juni 2020, juga akan dilakukan tes swab masal di beberapa tempat. Tes tersebut diutamakan bagi pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).
“Kita siapkan sekitar 2.000 tes swab. Tenaga kesehatan kami di puskesmas sudah siap,” ucapnya.
Dalam diskusi tersebut, hadir juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nanik Jodjana, Pasiter Kodim 0604 Karawang Kapten Inf. Ramin, dan Kabag Ops Polres Karawang Kompol Iskandar Hartana dan sejumlah pejabat terkait. (cim/rls)