KARAWANG – Tak seperti biasanya, suasana libur Lebaran di Kabupaten Karawang terlihat sepi lantaran kegiatan yang biasa dikemas oleh para event organizer (EO) dan diramaikan para penampil dari seniman, tak memungkinkan lagi saat pandemi COVID-19.
Salah satu Pelaku industri event organizer (EO) yang terdampak tersebut dialami (SLI-MICE). Rintisan usaha kreatif yang digeluti 2 orang Milenial ini mengaku kesulitan bertahan.
“Pandemi COVID-19 ini tak hanya berdampak pada omzet, kami malah khawatir tidak bisa lagi menjalankan lagi bisnis tersebut dalam waktu yang lama, beberapa pekerja seni dan tenan pun tak bisa kami berdayakan lagi, ” Ujar Gunawan selaku founder SLI-MICE pada media.
Gunawan menambahkan, pelaku usaha industri event organizer menurutnya hanya mampu bertahan dalam kurun waktu tak lama, Karena para pekerja dan pelaku event biasanya mengandalkan pendapatan dari adanya project event.
“Seniman dan Pekerja EO bisa dibilang terpuruk. Cukup banyak dampak dari Covid ini baik bagi perusahaan, perorangan, pemilik, para pekerja lepas event, para vendor produksi event, para pekerja seni panggung, para perkumpulan seniman, para seniman lepas, para penghibur panggung, para penyedia tempat event, dan para suplayer,” tandasnya.
Gunawan menerangkan, sejauh ini tidak mendengar ada tindakan yang dilakukan oleh Pemda Karawang dalam hal penanganan Covid-19 ini. Khususnya atensi bagi pekerja EO dan para seniman.
“Harapannya sih ada atensi. Minimal kami diberikan informasi dan pendampingan agar kami bisa bertahan dalam bisnis ini. Misalnya bantuan penjelasan bagaiman penangguhan cicilan bank dan informasi stimulus ekonomi lainnya agar kami bisa bangkit. Tak kalah pentingnya agar dinas terkait dapat mendata para pekerja event yang terdampak maupun memberikan bantuan pada para pekerja seni yang kehilangan mata pencaharian,” tandasnya.(cim/rls)