Sri Rahayu Bakal Sidak Bulog Sub Divre Karawang

KARAWANG – Palaksanaan Penetapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Karawang sudah satu minggu berlangsung. Bahkan Pemkab Karawang menyalurkan bantuan beras dan logistik yang diperuntukan dapur umum di tiap desa seluruh Karawang. Namun disayangkan bantuan tersebut banyak dikeluhkan kepala desa.

Pasalnya kondisi beras itu kuning kehitam-hitaman, bau apek dan banyak kutu. Sehingga tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat.

Mendapatkan pengaduan tersebut Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj Sri Rahayu Agustina, SH bakal melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Bulog Subdivre Karawang.

“Kami akan meminta penjelasan Bulog persoalan beras bantuan untuk masyarakat tidak layak konsumsi,” kata Sri Rahayu Agustina kepada Fakta Jabar, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, rencana inspeksi mendakan akan dilaksungkan waktu dekat ini. Pihaknya akan meminta penjelasan terkait kondisi bantuan beras yang dikeluhkan masyarakat.

“Jika memang benar beras itu tidak layak konsumsi, tapi disalurkan ke masyarakat sudah keterlaluan. Kita akan meminta pertanggungjawaban mereka mengganti beras tersebut dengan yang layak,” kata Sri lagi.

Peristiwa yang merusak cita pemerintah ini, Sri meminta Bupati Karawang dr. Cellica Nurrachadiana dan kabinetnya bersikap. Ia mengaku heran sampai terjadi beras tidak layak dibagikan ke masyarakat.

“Ini yang salah Bulog atau Pemkab Karawang? Tentunya sebelum beras disalurkan ke masyarakat ada kroscek terlebih dahulu di gudang. Kok sampai terjadi beras bau, berkutu itu disalurkan. Apa ada kesengajaan?” Tanya Sri.

Dengan demikian, hasil inspeksi mendadak nanti akan menjadi bekal bagi Sri Rahayu untuk disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat. “Apa yang terjadi sekarang di Karawang akan saya laporkan ke Gubernur Jawa Barat. Ini loh kondisi nyata PSBB di Karawang,” tegas Wakil rakyat Dapil Karawang – Purwakarta.

Ia juga akan menyampaikan laporan penyaluran Bansos dari Gubernur Jawa Barat banyak permasalahan. Terhitung penerima tidak sesuai, data lama yang digunakan sehingga banyak orang yang sudah meninggal masih terdaya menerima serta double penerima. “Minggu lalu saya sudah sidak ke Kantor Pos Indonesia dan gudang Bulog. Data – data itu menjadi bahan bagi saya disampaikan ke gubernur untuk dievaluasi total,” tandasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...