Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Sepi dari pemberitaan kasus dugaan korupsi pembelian air bahan baku PDAM kepada PJT II kini telah memasuki babak baru. Ternyata pihak kepolisian sudah menetapkan dan menahan tiga tersangka, yaitu YPA, TA Mantan Direktur Umum dan Kasubag NF.
Kuasa Hukum NF, H. Asep Agustian, SH. MH. meminta kepada pihak Polres Karawang untuk melakukan penangguhan terhadap kliennya NF, dikarenakan kliennya yang seorang perempuan tersebut saat ini sedang dalam keadaan sakit.
“Wajar dalam keadaan pandemi Corona, hari ini saya meminta penangguhan kepada Polres Karawang untuk klien saya,” ujarnya saat melakukan konferensi pers di Kantornya di Galuh Mas Karawang, Rabu (6/5).
Askun (Asep Kuncir) sapaan akrab pengacara tersebut menambahkan, penangguhan yang diminta olehnya tidak diterima oleh penyidik Polres Karawang. Karenanya Kuasa Hukum pun mempertanyakan sikap pihak penyidik Polres Karawang.
“Dalam acaranya, ketika seorang tersangka itu sedang sakit, itu bisa dilakukan Bantar. Namun kata Bantar tidak pernah keluar dari pernyataan Kasat Reskrim,” jelasnya.
Masih Askun menambahkan, disisi lain ia berharap pihak kepolisian bertindak professional dan proporsional, jangan tebang pilih dan harus memeriksa semua pihak yang terlibat serta membeberkan siapa saja yang menerima uang dugaan korupsi tersebut. Pasalnya, kliennya hanya bawahan dan mempunyai atasan.
“Saya minta tambah kepala. Karena klien saya hanya diperintahkan untuk si A, B dan C. Karena diatas klien saya itu masih ada Kabag,” uangkapnya.
Sambung masih Askun menambahkan, sesuai pengakuan kliennya, sejumlah pihak diduga menerima aliran dana uang dugaan korupsi pembelian air bahan baku PDAM kepada PJT II, mulai dari oknum pejabat sampai oknum aparat penegak hukum.
“Yang mirisnya lagi, yang konon BAP itu uang untuk ini untuk itu kenapa tidak ada. Saya meyakini karena klien saya bercerita dengan bukti yang ada,” pungkasnya. (lil)
