JAKARTA– Angka kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Menyikapi hal tersebut, Ikatan Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (IA SBM ITB) luncurkan gerakan penggalangan dana sosial melalui inisiatif program PELITA SBM untuk #SalingBantuMembantu. Penggalangan dana ini dilakukan melalui platform crowdfunding kitabisa.com.
Penggalangan dana ini akan dikelola oleh program PELITA SBM untuk beberapa keperluan yaitu subsidi ekonomi untuk pekerja informal dengan upah harian, penyaluran kebutuhan dasar bagi warga kelas menengah kebawah yang terkena dampak COVID-19, dan pengadaan alat pelindung diri (APD) yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di DKI Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi COVID-19. Sebagai tindak pencegahan penyebaran COVID-19, pemerintah terapkan kebijakan social distancing atau gerakan #DiRumahAja yang menghimbau masyarakat untuk “Bekerja, Belajar, dan Beribadah dari Rumah” guna menurunkan kurva penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
Meskipun begitu, hal tersebut nyatanya tidak berlaku untuk seluruh masyarakat. Shavira Mayola (SBM 2015), Manajer Tim Kampanye program PELITA SBM, mengatakan banyak orang yang masih harus melakukan aktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Seperti para driver ojek online, sopir taksi, pedagang keliling, dan masih banyak jenis pekerja informal lain. Pekerjaan ini ‘kan tidak mungkin dilakukan dari rumah. Tentunya mengharuskan mereka untuk keluar rumah di tengah-tengah situasi berbahaya seperti saat ini demi menyambung hidup setiap hari,” ucap Shavira.Jakarta, 27 Maret 2020 – Angka kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Menyikapi hal tersebut, Ikatan Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (IA SBM ITB) luncurkan gerakan penggalangan dana sosial melalui inisiatif program PELITA SBM untuk #SalingBantuMembantu. Penggalangan dana ini dilakukan melalui platform crowdfunding kitabisa.com.
Penggalangan dana ini akan dikelola oleh program PELITA SBM untuk beberapa keperluan yaitu subsidi ekonomi untuk pekerja informal dengan upah harian, penyaluran kebutuhan dasar bagi warga kelas menengah kebawah yang terkena dampak COVID-19, dan pengadaan alat pelindung diri (APD) yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di DKI Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.
Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi COVID-19. Sebagai tindak pencegahan penyebaran COVID-19, pemerintah terapkan kebijakan social distancing atau gerakan #DiRumahAja yang menghimbau masyarakat untuk “Bekerja, Belajar, dan Beribadah dari Rumah” guna menurunkan kurva penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.
Meskipun begitu, hal tersebut nyatanya tidak berlaku untuk seluruh masyarakat. Shavira Mayola (SBM 2015), Manajer Tim Kampanye program PELITA SBM, mengatakan banyak orang yang masih harus melakukan aktivitas di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Seperti para driver ojek online, sopir taksi, pedagang keliling, dan masih banyak jenis pekerja informal lain. Pekerjaan ini ‘kan tidak mungkin dilakukan dari rumah. Tentunya mengharuskan mereka untuk keluar rumah di tengah-tengah situasi berbahaya seperti saat ini demi menyambung hidup setiap hari,” ucap Shavira. (rls)