KARAWANG – Produksi beras Kabupaten Karawang setiap tahunnya mengalami surplus 800 ribu ton. Begitulah yang diucapkan Bupati Karawang, dr.Cellica Nurrachadiana saat acara Karawang Cerah dengan tema Menata Sekolah Berbasis Laut dan Sawah, dihadapan Anggota Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi dan ratusan guru serta Kepala Sekolah SD/SMP se-Kabupaten Karawang, di Galeri Budaya Karawang, Rabu (4/4/2020).
Dijelaskan Bupati, setiap tahunnya produksi beras di wilayah ini surplus. Pasalnya, dari luas baku areal persawahan yang ada mencapai 97 ribu hektar, mampu menghasilkan 1,3 juta ton gabah kering panen (GKP). Dari jumlah produksi itu, surplusnya mencapai 800 ribu ton beras per tahun.
“Konsumsi beras masyarakat Karawang 500 ribu ton per tahun. 800 ribu ton menjadi surplus untuk Indonesia,” kata Cellica.
Bupati berkomitmen bahwa Pemkab Karawang dengan DPRD Karawang membuat kebijakan dan peraturan untuk menjaga status Kabupaten Karawang sebagai lumbung padi Jawa Barat bahkan skala nasional. Bupati Cellica juga menjelaskan bahwa Kabupaten Karawang dalam waktu dekat juga akan membangun museum kelautan.
Seperti diketahui, di wilayah laut Cilamaya, ditemukan kapal pesiar yang berisikan benda-benda berharga. Benda-benda berharga seperti koin emas, mangkok emas dan benda berharga lain yang saat ini dititipkan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Untuk itu, dikatakan Bupati, pendidikan karakter agar siswa mencintai alam dan menjaga lingkungan harus ditanamkan oleh para guru di Karawang. Mengingat, alam di Kabupaten Karawang sangat kaya. “Bagaimana anak-anak Karawang ini tau bagaimana cara bertani. Jadi harus ada kearifan lokal yang tetap kita jaga,” pungkasnya.(cim/rls)