Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Wakil Bupati Karawang Meminta Maaf
KARAWANG – Sudah hampir lima tahun lamanya pasangan Cellica dan Jimmy memimpin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Karawang, fenomena banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, belum juga berakhir. Pasalnya musibah banjir yang menjadi langganan Desa Karangligar, kembali menimpa pada awal tahun 2020 lantaran intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang pun kembali berupaya melakukan kajian untuk mengatasi problem tersebut.
“Saya minta maaf untuk semua itu, dan mohon izin ini bukan membela diri ya, dimana-mana Saya kira orang tahu lah, yang namanya Wakil Kepala Daerah itu wewenangnya sangat amat terbatas,” ujar Wakil Bupati Kabupaten Karawang, H. Ahmad Zamakhsyari, S.Ag. (Jimmy) kepada Fakta Jabar, Selasa (7/1).
Jimmy mengungkapkan, tidak perlu melakukan kajian-kajian yang hanya membuang-buang anggaran saja, tetapi action dalam melakukan upaya untuk melakukan pembelian lahan pertanian itu perlu segera dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang sebagai langkah pertama. “Kumpulin masyarakat disana dan musyawarahkan, jika ingin saling bantu dan aman dari banjir silahkan jual sesuai dengan harga pasaran. Dari 30 hektar sawah yang ada disana cukup dibeli 10 hektar saja,” paparnya.
Jimmy menambahkan, setelah tanah dibeli kemudian dijadikan danau buatan, sebab hanya itu yang menjadi solusi menampung air dan selanjutnya bisa dikemas sebagai tujuan wisata. Maka dengan demikian, hal ini tentu harus menjadi fokus Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang dibantu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan untuk normalisasi Sungai Cibeet itu menjadi fokus pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Sehingga antara tiga instansi tersebut, dapat berjalan dan bergerak seiringan dengan tujuan anggaran yang sama. “Berikan kesempatan itu kepada Saya, insya Alloh Saya akan memanage anggaran ke hal-hal yang jauh lebih penting,” pungkasnya. (lil)
