FAKTAJABAR.CO.ID – Tak dimungkiri jika badminton masih jadi andalan Indonesia untuk meraih medali di Olimpiade 2020 di Tokyo. Tapi, asa tersebut mulai mencemaskan jika menillik rapor di sepanjang 2019.
Sektor ganda putra terbilang punya peluang terbesar untuk meraih medali emas. Sejarah juga mencatat ganda putra jadi peraih medali emas terbanyak bagi Indonesia di Olimpiade.
Hingga saat ini, ganda putra sudah tiga kali menyumbang emas Olimpiade. Ricky Subagja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000, dan terakhir Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008.
Saat ini, Indonesia berpotensi mengukir medali emas keempat ganda putra di Olimpiade Tokyo 2020 lewat pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Prestasi Kevin/Marcus di sepanjang 2019 cukup mengilap. Mereka mampu mengemas delapan gelar juara di berbagai ajang bergengsi termasuk Indonesia Open dan China Open yang berlabel super 1000.
Tapi baru-baru ini, pasangan ranking satu dunia tersebut gagal melaju ke final BWF World Tour Finals 2019.
Kevin/Marcus yang berstatus unggulan pertama justru tersingkir di semifinal. Peraih medali Asian Games 2018 itu kalah dari ganda Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe 11-21, 21-15, dan 21-10.
Kegagalan di BWF World Tour Finals 2019 memang bukan tolok ukur terhadap prestasi Kevin/Marcus di Olimpiade 2020. Tapi, setidaknya hasil ini bisa menjadi gambaran lawan terberat yang harus diatasi Kevin/Marcus di Tokyo.
Endo/Watanabe merupakan salah satu atlet andalan tuan rumah di Olimpiade Tokyo 2020. Meski menempati peringkat kelima BWF, Endo/Watanabe punya catatan impresif saat melawan Kevin/Marcus.
Endo/Watanabe saat ini unggul 5-2 atas Kevin/Marcus. Menariknya, seluruh kemenangan ganda Jepang tersebut diraih pada 2019.
Itu artinya Endo/Watanabe sudah menemukan formula tepat untuk mematahkan permainan Kevin/Marcus yang terkadang terlalu percaya diri. Dukungan publik tuan rumah juga bisa menyuntik semangat jadi berlipat ganda.(*)