KARAWANG – Jalan Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Karawang kondisinya retak penuh bergelombang. Terutama diwilayah Kaceot Kelurahan Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat. Meski sudah ada perbaikan cuma sayang hanya ditambal sulam.
Pengamatan wartawan media ini, pekerjaan tambal sulam tidak jadi solusi. Sebab, beberapa ruas jalan yang sebelumnya sudah ditambal sulam pun, baru satu bulan ditambal sulam kembali lagi retak dan berlubang.
Usman (45), Warga Masyarakat Desa Rengasdengklok Selatan Kecamatan Rengas dengklok Kabupaten Karawang, menyayangkan hal itu.
“Padahal waktu masa kampanye gubernur terpilih Ridwan Kamil datang ke Tugu Monumen janji bukan hanya untuk memperbaiki perekonomian dan menyerap tenaga kerja saja. Melainkan akan memperbaiki sarana infrastruktur diwilayah Jalan Provinsi Jawa Barat yang ada di Kabupaten Karawang,” katanya, Selasa (10/12).
Kepada Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat, Usman mendesak agar ada solusi konkrit terkait kerusakan jalan provinsi di Karawang, ia meminta PUPR Provinsi Jawa Barat datang dan melakukan pantauan langsung melihat jalan rusak diwilayah Kaceot Kelurahan Tunggakjati Kecamatan Karawang Barat.
“Soalnya sudah puluhan tahun kondisi jalannya sangat labil sehingga tidak bisa ditambal sulam. Saya berharap ada hotmix total agar kualitas jalan lebih awet dan baik. Kalau saja hanya mengandalkan tambal sulam hanya untuk kemubajiran pemborosan anggaran saja. “ujarnya.
Terpisah, Yogi Setiadi salah satu karyawan asal Rengasdengklok yang setiap hari bolak balik ke kota Karawang menggunakan jalan itu tidak habis pikir kenapa pihak provinsi membiarkan akses jalan provinsi yang menghubungkan lima kecamatan di Karawang dibiarkan rusak.
“Selain rawan kecelakaan, kondisi jalan rusak retak bergelombang ini juga tak layak pakai. Pemerintah kabupaten saya minta juga jangan diam saja melihat jalan yang dianggap kurang nyaman bagi para pengendara. Tolong suarakan suara warga Karawang ke Gubernur Jawa Barat agar segera direspon keluhannya. Kan rakyat juga sudah bayar pajak walaupun mahal harus dibayar,” pungkasnya. (ded)