PURWAKARTA – Hujan deras yang mengguyur Desa Sindanglaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, seakan tak berpengaruh sedikitpun terhadap antusiasme ratusan warga masyarakat untuk mendatangi GOR Sindanglaya, Senin (3-11-2019) sore itu. Tak sedikit yang pakai payung, tapi banyak juga yang basah-basahan. Bapak, ibu, remaja, berbondong-bondong menuju satu titik dengan wajah ceria dan semangat menyala.
GOR badminton itu memang menjadi gedung serba guna desa setempat, tempat bermacam kegiatan seperti peringatan hari besar Islam, hajatan, pertemuan dan sebagainya. Ya, hari itu masyarakat terlanjur kangen, ingin mendengarkan secara langsung paparan H. Komarudin, SH, MH, politisi Golkar yang memang terpilih dari Dapil (Daerah Pemilihan) 6, masa bhakti 2019 – 2024. Adapun Dapil 6 meliputi Kecamatan Sukatani, Sukasari dan Jatiluhur.
Komarudin sengaja mendatangi konstituennya di desa tersebut, dalam rangka kegiatan reses ke II DPRD Kabupaten Purwakarta Tahun 2019. Secara kebetulan, acara itu berbarengan dengan kegiatan reses anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Jadilah, Komarudin berkolaborasi dengan Hj. Sri Rahayu Agustina, SH, yang terpilih dari Dapil 7 Jawa Barat, meliputi Kabupaten Karawang dan Purwakarta.
“ Ini merupakan kegiatan reses pertama angota DPRD Provinsi Jawa Barat masa bhakti 2019 – 2024. Pasalnya, pada periode lima tahun ke belakang, memang tidak ada anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang melakukan reses ke Purwakarta,” jelas Komarudin, seraya memperkenalkan Sri Rahayu Agustina.
Ia menambahkan kendati berasal dari Kabupaten Karawang, yang bersangkutan mengaku keturunan Purwakarta. Oleh karena itu, lanjutnya, ia tak asing dengan masyarakat Purwakarta. “Bapak atau ibu nanti bisa berdialog langsung atau menyampaikan aspirasinya, karena anggota DPRD Jawa Barat sekarang ini memiliki dana aspirasi, yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konstituen,”kata Komarudin.
Dalam kesempatan tersebut, Komarudin memaparkan tiga tupoksi dewan yakni anggaran, pengawasan, dan legislasi. Ia juga mensosialisaikan APBD Tahun Anggaran 2020 yang telah dirampungkan bersama pemerintah daerah dan sekarang sedang dalam evaluasi Gubernur Jawa Barat. “APBD kita Tahun Anggaran 2020 sekitar 2,2 T dan PAD kita sekitar Rp. 500 M,”terangnya.
Lebih khusus, Komarudin mendorong pemberdayaan wanita dan pemuda, dan memanfaatkan keberadaan Bumdes. Intinya, para wanita dan pemuda harus mampu mengasah skill, baik itu melalui pelatihan di tingkat desa maupun mengikuti program-program Dinas Tenaga Kerja Purwakarta.
Sementara, Sri Rahayu Agustina menjelaskan, bahwa mulai tahun depan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggratiskan biaya bagi lulusan SMP yang akan memasuki jenjang SMA/SMK. “Kebijakan ini sudah disetujui DPRD Jawa Barat, guna meringankan para orang tua yang hendak menyekolahkan anak-anaknya. Sementara hanya untuk sekolah negeri, tapi mudah-mudahan pada tahun-tahun berikutnya juga bisa merambah ke sekolah swasta,”jelasnya.
Sri juga mengangkat isu bank emok, yang menurut pengamatannya selama ini sangat digandrungi masyarakat. “Lebih baik memanfaatkan KUR yang bunganya rendah atau sejenisnya daripada kita terjebak bank emok, yang biasanya dilakukan secara berkelompok,”ujarnya.
Karena itu, Sri menyarankan, sebaiknya para suami tidak menandatangani, bilamana istrinya mengajukan pinjaman pada bank emok atau bank keliling. Kalau di Karawang, lanjutnya, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan sebuah BPR, yang mana mampu memberikan pinjaman sebesar Rp. 1 juta tanpa bunga.
“MUdah-mudahan hal yang sama bisa dilakukan pemerintah daerah Purwakarta,”ujar Sri, seraya berjanji akan membantu pemasaran anyamam bambu, hasil produksi masyarakat setempat. (red)