KARAWANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) tahun 2019 dari Fakultas Teknik Unsika, membuat suatu inovasi berupa Mesin Roller Bending Pipa dan Pelat.
“Program PPTTG tahun 2019 ini merupakan bantuan hibah dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kegiatan ini dipelopori oleh 3 orang dosen yaitu saya sendiri Rianita Puspa Sari, Deri Teguh Santoso dan Jojo Sumarjo” kata ketua Tim PPTTG Tahun 2019, Rianita Puspa Sari.
Lanjut Rianita, pihaknya menyadari jika dalam prosesnya masih sanhat memerlukan peran aktif dari para mahasiswa.
“Peran aktif yang dimaksudkan diantaranya diantaranya pada proses perancangan dan desain mesin ini yang dibantu oleh Endang Firmansyah (TM 2013), dan mahasiswa lain dari TM 2105 dan TI 2017 dan TI 2018” jelas Rianita.
Mesin Roller Bending Pipa dan Pelat yang akan dihibahkan kepada Mitra Pengabdian Kepada Masyarakat, yaitu Bengkel Las Rasyid dan Alam Jaya. Dengan adanya program penerapan teknologi tepat guna yang dilaksanakan oleh Tim PPTTG 2019 dari Unsika, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan dapat lebih berdaya guna bagi masyarakat dan industri terutama bengkel las di sekitar lingkungan kampus Universitas Singaperbangsa Karawang.
“Harapan kami dengan adanya universitas menjadi sahabat bagi masyarakat sekitar, kami dapat menjadi teman diskusi dan pemberi solusi pemecahan masalah bagi masyarakat salah satunya melalui Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG). Selain itu juga kami berharap universitas bukan hanya mencerdaskan mahasiswa didalamnya, tapi juga mencerdaskan masyarakat disekitar kami,” Jelas Rianita Puspa Sari.
Anggota Tim PPTTG 2019, Deri Teguh Santoso mengungkapkan mesin ini merupakan mesin roller bending yang fungsi utamanya yaitu membengkokkan logam sesuai dengan bentuk pagar maupun teralis yang akan dibuat. Logam yang digunakan biasanya berbeda, dapat berupa pelat lembaran maupun berbentuk pipa.
“Mesin ini memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu dapat melakukan pembengkokkan pada logam pelat dan pipa dan dirancang agar sesuai dengan industri kecil seperti bengkel las pagar dan teralis
Sementara itu, Jojo Sumarjo berharap dengan adanya program hibah mesin ini dapat kedepannya bisa meningkatkan produktivitas para mitra.
” Karena saat ini jika ada pesanan pagar atau teralis yang membutuhkan proses pembengkokkan sering ditolak karena tidak memiliki mesin atau alat yang dapat melalukan pengerjaan tersebut,” terangnya.
Diketahui, usaha bengkel las pagar dan teralis di Desa Puseurjaya saat ini sangat menjanjikan, dikarenakan meningkatnya jumlah perumahan di daerah sekitar sehingga meningkatkan potensi usaha dalam bidang pembuatan pagar maupun teralis. (rls)