Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Biadab, tugas tenaga pengajar yang harusnya memberikan pengajaran yang positif kepada muridnya, ini malah dijadikan pelampiasan nafsu bejad oknum tenaga pengajar di Ponpes yang ada di wilayah Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang.
Adalah AKS (12), ZNF (6) dan DPA (12) yang menjadi korban tindak asusila sodomi salah satu oknum tenaga pengajar bernama RD(21).
Kapolres Karawang, AKBP Nuredy Irwansyah Putera, melalui Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Bimantoro Kurniawan mengatakan, kasus mengejutkan ini terungkap setelah korban mengadu dirinya menjadi korban sodomi kepada teman santri lainnya. Kabar tersebut sampai kepada pihak manajemen Ponpes dan ditindaklanjuti dengan melaporkan kepada Pihak Kepolisian.
“Pelaku melakukan perbuatan cabul tersebut yg pertama pada tgl 18 Juni 2019 sekira jam 23.00 wib dan yg terakhir pada tgl 17 agustus 2019 sekira jam 23.00 wib di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Pedes,”kata Bimantoro, Jum’at (13/9).
Bimantoro mengungkapkan, pelaku yang bekerja sebagai pengajar di salah satu pondok pesantren melakukan perbuatan cabul dengan cara menyetubuhi korban melalui liang dubur korban.
Ternyata, kata Dia, setelah dilakukan pendalaman usai ditangkap, pelaku telah mengakui perbuatan cabul terhadap 3 (tiga) orang anak di pondok pesantren tersebut.
“Perbuatan pelaku didasari dirinya pun pernah menjadi korban sodomi pada waktu kecil,” ungkapnya.
Pelaku sudah diamankan dan disangkakakan tindak pidana pasal 82 ayat (2) UU RI No. 17 tahun 2016 tentang Penetapan PERPPU No. 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-undang.
“Ancaman pidana minimal 5 tahun maksimal 15 tahun ditambah sepertiga,” tegasnya.(one)
Video:
