Hades Memudar, Sebuah Pertunjukan Vokal dan Visual Mitologi Pasca Apokaliptik

FAKTAJABAR.CO.ID – Kami merasa bangga dapat menyambut Anda di pertunjukan perdana Hades Fading (Hades Memudar). Ini merupakan sebuah pertunjukan vokal dan visual terbaru karya kolaborasi Mainteater dengan seniman-seniman Bandung dan Melbourne. Pertunjukan ini akan dipentaskan di NuArt Sculpture Park, Bandung, 28-30 Agustus 2019.

Hades Memudar berkisah tentang situasi pasca-apokaliptik yang berlatar mitos dunia Hades. Sebuah kisah yang membayangkan kembali kerajaan Hades Yunani Kuno sebagai sisa terakhir imajinasi manusia yang memudar tanpa ada manusia yang mempercayai. Pertunjukan ini ditampilkan melalui bebunyian, paduan suara, harpa, dan proyeksi multimedia dalam satu set jaring-jaring dan bambu yang halus. Hades Memudar merefleksikan ingatan, ragam media informasi, kepercayaan, dan potensi bencana yang mengintai manusia jika kita tidak peduli dengan dunia kita. Wacana itu menjadi relevan pada lintas batas dan negara dalam konstelasi kekinian. “Hades Fading (Hades Memudar)” mewujud sebagai pertunjukan multibahasa yang dapat diterima terutama melalui bahasa Indonesia dan Inggris.

Hades Memudar adalah karya terbaru dari 20 tahun kolaborasi vokal dan multibahasa antara Mainteater dengan seniman-seniman Bandung dan Melbourne. Karya multibahasa sebelumnya, Happy 1000 (1000 Bahagia) menerima penghargaan Innovation of form dari Melbourne Fringe Festival dan nominasi penghargaan dari Green Room untuk Innovative new form.

Kolaborasi kreatif ini melibatkan aktor yang berbasis di Bandung, Heliana Sinaga, Wawan Sofwan, Godi Suwarna dan Rinrin Candraresmi; musisi dan vokalis yang berbasis di Melbourne, Ria Soemardjo dan musisi Bandung, Sisca Guzheng Harp; perancang kostum dan panggung dari Melbourne, Emily Barrie; seniman video mapping dan bambu, Deden Bulqini dan penata lampu, Aji Sangiaji dari Bandung; penulis dan sutradara teater, Sandra Fiona Long (Melbourne); alih Bahasa naskah, Safrina Noorman (Bandung); kolaborator Mainteater jangka panjang dan konsultan teater multi-bahasa, Jodee Mundy; produser Sahlan Mujtaba dan Osi Prisepti (Bandung); dan Kath Papas (Melbourne).

Mainteater didirikan pada tahun 1995 di Bandung oleh aktor dan sutradara, Wawan Sofwan (yang berperan sebagai Orpheus). Beliau mulai berkolaborasi dengan Sandra FIona Long dan seniman Victoria lainnya pada tahun 1997 untuk menciptakan teater kontemporer yang dapat diakses oleh orang-orang lintas budaya dan bahasa, menavigasi tema konsumerisme, perusakan dan pengabaian lingkungan. Proyek-proyek kolaborasi meliputi pertunjukan tiga bahasa ‘Happy 1000/1000 Bahagia’ yang memenangkan penghargaan Melbourne Fringe untuk ‘Innovation of Form’ dan nominator Green Room untuk ‘Innovative New Form’, dipentaskan di lima tempat di Indonesia; ‘The Wind in Bminor’ dipentaskan di La Mama, mengikuti residensi selama sebulan di Albury’s Hothouse Theatre, tahun 2012 berpartisipasi di International Festival of Literatures in Translation Melbourne dengan La Mama; tahun 2015 poetry performing arts ‘Urat Jagat/Veins of The Universe’ dipentaskan di enam tempat di Indonesia; pertunjukan ‘Mikrokosmos’ dipentaskan di State Library of Victoria pada acara  Mapping Melbourne Festival 2015. Pada 2017, Mainteater mengadakan pertukaran pelajar di Indonesia dan Australia, karyanya bertajuk “Cahaya Memintas Malam/The Light Within A Night” dipentaskan di La Mama, bagian dari acara AsiaTopa.

Hades Memudar akan dipentaskan secara perdana pada tanggal 28 sampai 30 Agustus 2019, di Amphiteater NuArt Sculpture Park, Jl. Setraduta Raya Block L 6, Ciwaruga, Bandung. Pada 2020, pertunjukan ini akan dipentaskan di La Mama Theatre, Melbourne, menjadi bagian dari acara Asia Topa. 

Hades Memudar didukung oleh NuArt Sculpture Park, Creative Victoria, Bale Darga, Bumi Ageung, La Mama, Besen Family Foundation, Helen Sumardjo Fund, Asia Cultural Fundation, Konfir Kabo, Playking Foundation and Auspicous Art Project.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Blusukan ke Tempat Bencana Alam di Tegalwaru, Bunda Wardah Salurkan Bantuan untuk Masyarakat

Karawang – Bencana alam menimpa masyarakat di Karawang. Tepatnya di ...