FAKTAJABAR.CO.ID – Erupsi Gunung Tangkuban Perahu masih terjadi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Tangkuban Parahu masih mengeluarkan asap putih di bagian kawah pada Senin pagi (12/8). Status masih pada tingkat waspada.
Berdasarkan laporan di Pos PGA Gunung Tangkuban Parahu, asap teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang, tebal dan tinggi sekitar 200 meter dari dasar kawah utama. Erupsi juga masih terjadi di Kawah Ratu. Erupsi tersebut mengeluarkan material berukuran abu dengan tinggi kolom abu sekitar 90 meter dari dasar kawah.
“Aktivitas vulkanis masih tinggi dan sedang terjadi erupsi menerus,” kata Kepala PVMBG Kasbani via pesan tertulis, Senin (12/8), dilansir CNN.
Selain itu, tremor dan microtremor juga masih terjadi. Itu terekam dengan amplitudo 15-50 mm atau dominan 45 mm. Kasbani lalu mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu agar tenang dan beraktivitas seperti biasa. Dia meminta warga untuk tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu dan harap selalu mengikuti arahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu meningkat sejak 26 Juli lalu. Gunung tersebut mendadak mengeluarkan kolom abu teramati 200 meter di atas puncak atau sekitar 2.285 m di atas permukaan laut.
Seketika, PVMBG meminta warga, pengunjung, dan pendaki untuk menjauhi Kawah Ratu dan Kawah Upas. Tidak boleh pula ada yang menginap di kawasan kawah-kawah aktif. Status dinaikkan, dari level I (normal) menjadi level II (waspada). Aktivitas vulkanis Gunung Tangkuban Parahu mereda seiring berjalannya waktu. Namun, tidak berhenti.
Pada Sabtu lalu (3/8), warga setempat mencium bau belerang dari gunung tersebut. Mereka kemudian terbiasa menghirup bau belerang lantaran sudah terlalu sering. Termutakhir, PVMBG mencatat Gunung Tangkuban Parahu masih mengalami erupsi freatik secara terus menerus pada Kamis pekan lalu (8/8). Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nia Haerani mengatakan erupsi tersebut merupakan kelanjutan dari 26 Juli.
“Suara gemuruh terdengar lemah, itu jika kita berada dekat kawah,” Nia Haerani, Kamis (8/8).
PVMBG meminta masyarakat agar tetap tenang dan menjalani aktivitas seperti biasanya. Jangan sampai termakan isu-isu yang tidak benar dan terus mengikuti perkembangan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (red)