KARAWANG– Dosen Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang (FT Unsika) melaksanakan Tridarma perguruan tinggi melalui hibah RISTEKDIKTI 2019 skema Pengabdian Kepada Masyarakat Stimulus (PKMS) Pemberdayaan Kelompok petani JamSOCTECH (Jamur Merang Media Sekam Padi & Socio-Technopreneur)di Desa Tegalsari, Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kegiatan PKMS JamSOSTECH ini pun sudah berlangsung sebanyak 4 kali dari 6 pertemuan. Kegiatan mulai dari penyuluhan, sosialisasi media tanam sekam padi, sosialisasi mesin baglog beserta cara kerjanya , dan sosialisasi pembuatan bibit F3. Pemateri dalam acara tersebut diantaranya adalah Ketua PKMS JamSOSTECH Rianita Puspa sari, S.T, M.T.,dan Ratna Dewi Anjani, ST.,MT.,yang juga merupakan anggota PKMS JamSOCTECH.
“Desa Tegalsari merupakan salah satu desa di Karawang yang menghasilkan jamur merang dan berpotensi besar menjadi penghasil jamur merang dengan kualitas yang lebih baik, karena melihat budidaya jamur yang masih tergolong tradisional dan sulitnya menemukan bibit berkualitas, kami datang untuk memberikan solusi bagi para petani tersebut dengan mengenalkan mesin Baglogyang lebih efektif, ” Ujar salah satu dosen Fakultas Teknik Unsika Rianita Puspa sari, S.T, M.T. sekaligus sebagai ketua pengabdian PKMS JamSOCTECH.
Beliau pun menjelaskan bahwa tujuan dariPKMS JamSOCTECH adalah untuk memberdayakan potensi masyarakat melalui kegiatan budidaya jamur merang dengan media sekam padi serta penggunaan teknologi mesin press baglog dan juga untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi masyarakat melalui kegiatan pendampingan budidaya jamur merang dengan metode pengelolaan usaha berupa socio-technopreneur.
Berbeda dengan kegiatan sosialisasi diminggu sebelumnya, pada pertemuan ke-4 kali ini tim pengabdian JamSOCTECH menghadirkan salah satu dosen dari Fakultas Pertanian Unsika yaitu Ani Lestari, S.si, M.Si sebagai pemateri di sesi pertama untuk menjelaskan cara pembuatan bibit F3 untuk jamur merang sekaligus menjawab kekeliruan para petani tentang proses pembibitan dan perawatan jamur merang selama ini.
“Kegiatan ini sangat baik bagi para petani, selama ini petani belum memahami secara detail tentang pembuatan bibit yang baik, suhu yang sesuai untuk budidaya dalam kubung, dan berapa tingkat pH yang cocok untuk menghasilkan jamur merang agar mutu jamur meningkat dan produktivitas bertambah,“ Ani Lestari, S.Si, M.Si dalam proses penyampaian materi di hadapan para petani jamur.
Penjelasan detail mengenai mesin baglogdan cara kerja mesin tersebut dijelaskan langsung oleh pemateri kedua yang juga merupakan anggota pengabdian PKMS JamSOCTECH yaitu Ratna Dewi Anjani, S.T.,M.T., dengan Febri Aljabar sebagai perancang dari mesin baglog, menjelaskanbahwa fungsi dari mesin Baglog itu sendiri adalah pemadatan atau pengepresan media tanam jamur bertujuan untuk memperoleh volume media tanam yang lebih padat yang mampu menambah kemampuan menyerap air serta membantu dalam proses produksi baglog lebih cepat dan banyak untuk memenuhi kebutuhan.
Mesin baglog hadir sebagai solusi yang dapat mendukung pengembangan budidaya jamur merang bagi para petani jamur untuk menghasilkan media tanam jamur yang berkualitas. Tingkat keberhasilan dalam proses pemadatan atau pengepresan secara manual yang dilakukan para petani pada umumnya tergantung pada keterampilan dan kecermatan, sehingga tidak jarang hasilnya kurang memuaskan karena masih banyak dijumpai ruang-ruang udara di dalam media tanam.
“Agenda PKMS JamSOCTECH pada pertemuan selanjutnya akan berlangsung padaBulan Agustus, materi yang akan disampaikan mengenai kewirausahaan pengolahan produk jamur dan digital marketing. Kegiatan ini pun kami harapkan dapat membantu petani jamur merang agar tidak hanya dapat memanen lalu menjualnya langsung ke pasar ataupun tengkulak namun dapat memanfaatkan jamur merang menjadi produk makanan yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi ” ujar Rianita Puspa Sari, S.T., M.T dalam sesi terakhir pertemuan.
Tanggapan dan motivasi para petani setelah mengikuti acara ini pun sangat baik, salah satu petani jamur yaitu Bapak Suhardi ketika dalam sesi tanya jawab dengan pemateri mengatakan bahwa acara seperti ini lah yang kami harapkan, kolaborasi antara akademisi dengan pemerintah untuk memajukan desa. Mereka juga berharap bahwa kedepannya budidaya jamur merang di desa Tegalsari ini pun bisa lebih baik dari sebelumnya dan produktivitas hasil panen dapat bertambah dengan kualitas yang baik pula.
Kegiatan PKMS JamSOCTECH ini dilaksanakan dengan dibantu oleh para mahasiswa dari program studi Teknik Industri dan Teknik Mesin Unsika.
“Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan upaya mengenalkan kepada mahasiswa kebutuhan nyata yang masyarakat harus dilakukan dengan aksi nyata dalam teknologi tepat guna yang dirasakan langsung oleh masyarakat”, jelas Deri Teguh Santoso, S.T., M.T., sebagai tim dosen dari program studi teknik mesin Unsika dalam penjelasan akhir pada sesi tanya jawab dengan petani jamur.(rls/ra)