FAKTAJABAR.CO.ID – Nasib sial dialami pengemudi ojol asal Rengasdengklok. Adalah Ara (43), warga Perum Kalangsuria, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Dia jadi korban penipuan oknum tak bertanggungjawab.
Dari keterangan Ara, pengemudi ojol aplikasi Grab ini, modus penipu melancarkan aksinya dengan cara melakukan order fiktif dari jarak jauh. Ara yang sudah mendapatkan order mendekati titik penjemputan, namun sampai di titik penjemputan tidak ada pengorder yang dimaksud. Malahan si penipu menghubungi Ara melalui telepon dengan kalimat mengiming-iming memberikan bonus mengaku dari perusahaan Grab.
“Pelaku menjanjikan saya mendapatkan insentif sebesar Rp350 ribu, saya bilang kirim saja via dompet tunai, tapi kemudian pelaku meminta top up OVO melalui aplikasi penumpang miliknya,” katanya.
Dari situ, Ara mengaku belum sadar kalau dirinya tengah dialihkan pikirannya bahwa pengorder akan melakukan pembayaran melalui epayment.
“Saya tidak sadar bahwa cara pembayaran melalui e-payment itu yang seharusnya sudah tercantum ketika orderan baru masuk. Tidak bisa di ubah ketika dalam perjalanan. Malah yang ada pikiran saya tersugesti, dan percaya bahwa si penipu akan membayar ongkos pesanannya melalui e-paymen. Padahal, asumsi bahwa itu adalah pembayaran dari si penipu yang meminta kotak dialog dengan kata “kumpulkan uang” tersebut adalah langkah konfirmasi saya bersedia melakukan top up saldo OVO ke aplikasi penipu,” kataya. (red)