KARAWANG– Air mata jejaka itu membasahi pipinya, ketika dinyatakan telah lulus menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al-Jariyah. Tak kuasa membendung air matanya, siswa SMPIT memeluk sang guru yang saat itu menyaksikan kebahagiaan mereka dihadapan para orang tua dalam acara “Pieuleuyan Angkatan ka 3 SMPIT Al-Jariyah” di salah satu rumah makan yang ada di Jalan Interchange Tol Karawang Barat, Senin 1 Juli 2019.
“Sapu Nyere Pegat Simpay, Paturai Patepang Deui” adalah tema yang diusung dalam kegiatan tahunan SMPIT Al-Jariyah, yang beralamat di Kp Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat. Mereka akan menempuh kehidupan baru di sekolah lanjutan. Namun Kepala SMPIT Al-Jariyah, Ahmad Kosin, SE berpesan agar alumni tidak melupakan almamaternya.
“Anak-anakku (siswa dan siswi), kalian sudah beranjak ke sekolah lanjutan. Jangan lupakan almamater sebelumnya. Semoga ilmu yang didapatkan ini bermanfaat untuk kalian dimasa depan,” ungkap Ahmad Kosin, yang ditunjukan kepada puluhan siswa SMPIT Al-Jariyah.
Pileuleuyan dengan konsep adat sunda itu membuat haru mereka dan penonton. Terlebih saat perwakilan siswa dan siswi “sungkem” kepada pimpinan almamater SMPIT Al-Jariyah membuat air mata mereka bercuruan.Tak ada kata-kata yang diungkapkan sang guru, selain do’a dipanjatkan agar anak didiknya sukses dimasa depan sesuai cita-citanya.
“Kami hanya bisa mendo’akan agar anak-anak kami sukses dimana pun itu melanjutkan pendidikannya.Terus semangat dalam mengenyam pendidikan, raih cita-cita sesuai keinginan,” katanya berpesan.
Acara yang cukup meriah dan sederhana tersebut dengan penampilan siswa dan siswi SMPIT Al-Jariyah. Dari pentas seni tradisional, modern hingga religi menghangatkan suasana gedung mewah rumah makan itu.
Ahmad Kosin juga menyampaikan, masyarakat di Kabupaten Karawang atau diluar bila ada yang hendak mendaftarkan anaknya bisa langsung datang ke SMPIT Al-Jariyah di Kp Kepuh, Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat. Sekolah berbasis pesantren diterapkan dilingkungan bertujuan mendidik akhlakul karimah siswanya.
“Pendidikan yang kami terapkan berbasis Pesantren. Pelajaran umum dan agama kami lakukan agar siswa berakhlakul karimah,” pungkasnya.(cim)