KARAWANG – Urbanisasi yang masuk ke Kabupaten Karawang disinyalir akan meningkat pasca lebaran Idul Fitri tahun ini. Pasalnya beberapa perusahaan industri di Karawang membuka lowongan pekerjaan.
Ujang Gugun Gunawan Ketua Ikatan Penulis dan Pemerhati Kependudukan (IP2K) mengatakan, laju pertumbuhan penduduk akibat tingginya kaum urban, akan mempengaruhi serapan tenaga kerja lokal yang lulus di tahun ini.
“Tentu dimana ada gula, semut tertarik datang. Apalagi Karawang dinobatkan sebagai pemilik rekor UMR tertinggi di Indonesia, siapa pun akan tertarik mengadu nasib kesini,” ujarnya.
Tercatat dari data Disdukcatpil Karawang lonjakan urban terjadi secara signifikan terjadi empat tahun terakhir. Pada 2016 tercatat sekitar 30 ribu pendatang tinggal di Karawang. Setahun kemudian bertambah sekitar seribu orang. Menjadi 31 ribu orang pada 2017. Sedangkan pada 2018 sekitar 33 ribu orang. Diprediksi, lonjakan arus urbanisasi dalam 2 tahun ke depan akan tembus 40 ribuan.
“Ini harus jadi perhatian semua pihak lantaran dampak lanjutnya menjadi kompleks ketika para pendatang tersebut membutuhkan tempat tinggal. Mayoritas mereka akan tinggal indekos atau sewa kontrakan di dekat kawasan industri yang terkonsentrasi di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Klari, Cikampek, Karawang Barat, Karawang Timur dan Telukjambe dan Ciampel,” jelasnya.
Sementara Pemerintah Daerah tentunya tak punya kewenangan untuk membendung apalagi melarang pendatang karena setiap warga Negara berhak atas pekerjaan, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.
“Tantangannya sejauh mana masyarakat lokal Karawang dapat meningkatkan kompetensi untuk bersaing. Saat ini ada banyak program pengembangan SDM baik dari Pusat maupun Provinsi. Oleh karenanya saya mengajak khususnya generasi muda dapat mengakses program tersebut,” pungkasnya.(cim)