Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
KARAWANG – Terjadinya money politik atau pembagian “uang cendol” kepada masyarakat dari calon anggota legislative membuat Ketua LSM Lodaya Kabupaten Karawang, Nace Permana mengaku kesal. Pengakuan itu disampaikan kepada Fakta Jabar, Rabu 24 April 2019 di sekretariat Lodaya Karawang.
Hal itu, menurutnya, dibiarkan pihak Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Karawang. Padahal di tiap Kecamatan terdapat Panwaslu, bahkan di tiap Desa. Namun ia menyayangkan, pengawasan pemilu tidak ada, sehingga terjadinya penyebaran “uang cendol” ke masyarakat.
“Panwas biarkan pembagian uang cendol terjadi, ada apa dengan Panwas? Jangan-jangan terlibat money politik juga lagi? Seperti yang terjadi oleh salah satu caleg DPR RI,” katanya.
Nace menantang Bawaslu Kabupaten Karawang untuk “sumpah pocong”. Pasalnya sumpah itu sebagai pembuktian jika Bawaslu tidak terbukti terliibat money politik dan tidak mengetahui adanya pembagian “uang cendol”.
“Sok kita jujur apakah benar Panwas tidak mengetahui adanya pembagian uang cendol? Apa dibiarkan saja? Itu sudah pelanggaran Pemilu,” kata Nace.
Lanjutnya, Bawaslu tidak perlu menerima laporan dari masyarakat akan praktik money politik. Justru Panwaslah yang bergerak sebagai pencegahan terjadi money politik dilapangan, bukan menunggu laporan.
“Kan ada petugas Panwas dimasing-masing daerah, pastinya mereka mengetahui adanya praktek money politik, tapi kok dibiarkan saja,” kesalnya.
Partisipasi masyarakat Pemilu tahun ini bukan karena ingin menentukan wakil rakyatnya atau pemimpinnya, namun karena ada “uang cendol” sehingga mereka mau ke TPS.
“Sok sekarang jujur saja lah, caleg yang banyak suaranya gunakan “uang cendol”. Saya berani tantang sumpah pocong mereka (caleg yang banyak suara),” tandasnya.(cim)
