KARAWANG-Kasus pembuangan dan pembakaran bayi yang terjadi beberapa waktu yang lalu ditanggapi serius oleh Wakil Ketua Komnas Anak Jawa Barat Wawan Wartawan. Menurutnya, Pemkab Karawang harus melakukan langkah-langkah antisipatif terkait maraknya kasus pembuangan bayi ini, dimulai dari pendataan warga pendatang yang masuk Karawang terutama wanita-wanita “pekerja malam” yang tersebar di Wilayah Karawang.
“Ini asal muasal menurut saya banyaknya terjadinya kehamilan diluar nikah, sex bebas yang dilakukan oleh para PL, terapist maupun pekerja sex komersial yang memicu banyaknya kasus pembuangan bayi,” jelasnya.
Lanjut Wawan, menurut data, para pekerja ini (PL, PSK) bukan hanya asli warga Karawang, namun banyak juga yang berasal dari Subang, Indramayu, Cirebon bahkan Kota Bandung, secara administrasi kependudukan mereka tidak terdata di Karawang, ini yang mungkin menyulitkan monitoring terhadap mereka.
“Saya juga meminta masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan sekitar, kalau dilingkungan kita ditemukan wanita hamil tanpa keluarganya mohon dilaporkan ke aparat Desa/Kelurahan setempat untuk dilakukan pemeriksaan,”terangnya.
Pihaknya menghimbau kepada orang tua untuk terus memonitor anak anaknya, terutama anak perempuan agar jangan sampai terjadi prilaku seksual diluar nikah yang mereka lakukan.
“Kesulitan ekonomi saya pikir tidak akan membutakan orang tua untuk melakukan pembuangan atau pembakaran bayi, kalau mereka melakukan pernikahan yang resmi, menjalin kasih sayang antara suami isteri. Sedangkan yang terjadi kan pembuangan bayi ini akibat dari hubungan seksual yang dilakukan diluar nikah, yang terjadi akibat kecelakaan, yang terjadi akibat resiko dari pekerjaan mereka sebagai PSK, PL dll,’ Pungkasnya.(one)