Mahasiswa Unsika Diberikan Pendidikan Politik Melalui Seminar Nasional

KARAWANG – Dalam rangka memberikan pendidikan politik kepada mahasiswa, Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan Pemilih Muda Demi Pemilu Berkualitas Dalam Prespektif Hukum dan Birokrasi” yang diselenggarakan di aula Unsika pada, Rabu (6/3/2019).

Ketua panitia seminar, Pamungkas Satya Putra, SH,MH mengatakan seminar ini sengaja diselenggarakan untuk membuka wawasan mahasiswa khusunya bagi mahasiswa pemilih pemula untuk mengetahui lebih jauh mengenai politik yang ideal.

“Jawa Barat sebagai provinsi dengan penduduk kaum millenial tertinggi se-Indonesia dengan presentase tiga puluh persen kaum millenial. Jadi saya pikir perlu diadakan pendidikan mengenai politik, karena banyak kaum muda yang baru pertama kali mencoblos, mereka perlu diberi pengetahuan agar tidak mudah diintervensi,” katanya.

Kata dia, dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 221 peserta dari berbagai Universitas di Karawang. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan KPU Jawa Barat, KPU Kabupaten Karawang, serta Bawaslu.

“Harapannya dari seminar tadi dapat memudahkan akses peran serta pemuda pemudi Karawang untuk tidak golput
dengan kegiatan ini mahasiswa bisa tegas dan cermat dalam memahami pemilu serentak pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Karena peran pemuda sangat dibutuhkan dalam kontestasi politik,” katanya.

Sementara Pemateri Seminar, Dr. Idham Holik, SE, M.Si yang juga sebagai Komisioner KPU Jawa Barat menekankan kepada mahasiswa untuk cerdas dalam menghadapi pemilu, serta tidak menelan mentah-mentah berita atau isu yang beredar di masyarakat.

“Kaum muda harus bisa membedakan mana berita hoax dan berita benar. Jangan sampai kaum muda mengkonsumi dan mempercayai hoax. Meskipun sebagian yang disini adalah pemilih pemula, tapi kita semua harus bisa menyaring kebenaran setiap berita yang beredar.” ungkapnya.

Senada dengan pemateri 1, pemateri 2 Prof. Dr. Anna Eriyana, SH, MH yang juga sebagai Sekertaris Dewan Guru Besar Universitas Indonesia memaparkan bahwa para pemilih muda menjadi sasaran empuk politik transaksional, maka dari itu pemilih pemula harus dibentengi dengan pengetahuan politik yang cukup.

“Dengan dibekali ilmu yang cukup, para pemilih muda bisa memiliki peran sebagai pengawas partisipatif dalam penyelenggaraan pemilu. Pemuda bisa melakukan kontrol dalam kontestasi politik. Dan melaporkan jika terjadi kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu,” pungkasnya.(cim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi

JAKARTA – Dalam dunia investasi, terdapat berbagai peluang menarik untuk ...