Dua Remaja Dengklok Tewas Tenggak Miras Oplos! Kapolres Baru Langsung Ditantang Kerja

KARAWANG – Akibat minuman keras (miras) di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang jawabarat satu persatu korban terus berjatuhan meninggal dunia akibat menenggak miras oplosan. Rabu (06/02).

Ramlan Junaedi (19) Warga masyarakat Dusun Rengasjaya RT 53 RW 12 , Desa Rengasdengklok Selatan, meninggal dunia akibat miras oplosan yang ia minum bersama rekannya pada sabtu malam minggu lalu.

Menurut pengakuan keluarga korban, Ramlan sempat di bawa kepuskesmas Rengasdengklok dan dibawa ke Rumah Sakit Regional Karawang untuk agar dapat pertolongan medis, Rabu (05/02) namun nyawanya tidak tertolong.

Selanjutnya kata Yahya salah satu keluarga korban membenarkan, “Sudah dibawa ke Puskesmas Rengasdengklok namun pihak Puskesmas tidak sanggup dikarenakan kondisinya yang mulai melemah, lalu dirujuk ke Rumah sakit di Karawang. Namun sangat disayangkan takdir berkata lain, sehingga nyawanya tidak tertolong,” katanya.

Hal serupapun dialami Japar Sidik (23) yang meninggal dunia pada hari selasa (05/02) akibat miras yang diminum secara bersamaan bersama Ramlan. Japar pun mengalami hal yang sama dan dibawa ke Rumah Sakit Proklamasi untuk mendapatkan pertolongan medis. “Sudah di bawa ke rumah sakit Proklamasi Rengasdengklok untuk mendapatkan pertolongan medis namun anak saya tidak tertolong,” kata Amad, orang tua Japar di rumah kediamannya di RT 53 RW 12 Desa Rengasdengklok Selatan.

Baca juga: Tidak Ada Tersangka Kasus Miras Oplosan di Dengklok, Korban Tewas Pun Terus Berjatuhan!

Darim kades Rengasdengklok Selatan mengutuk keras atas kejadian warga masyarakatnya yang menjadi korban minuman keras (Miras) oplosan tersebut. Bahkan menurut informasi yang didapat bukan warga Desa Rengasdengklok Selatan saja. Melainkan dimalam yang sama menimpa 3 orang pemuda warga masyarakat Desa Rengasdengklok Utara. “Maka dari itu kami selaku Pemdes Rengasdengklok Selatan maminta kepada penegak hukum yang ada diwilayah Rengasdengklok. Sikat habis keakar akarnya pedagang minum oplosan tersebut. Karena sering kali warga masyarakat kami meninggal korban minuman keras oplosan,” pungkasnya. (ded)