Kasus DBD di Karawang Kota Meningkat, Ada 50 Kasus Yang Tercatat di Puskesmas

ilustrasi

Karawang – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Karawang Kota terus meningkat. Pasalnya, terhitung hingga pertengahan April 2025, Puskesmas Karawang Kota mencatat ada 50 kasus DBD di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat.

Kepala Puskesmas Karawang Kota, Asep Saeful Bahri, menyampaikan bahwa kasus terbanyak tercatat pada bulan Januari dengan 19 kasus, diikuti Februari sebanyak 12 kasus, dan Maret sebanyak 14 kasus. Sementara itu, hingga pertengahan April, telah ditemukan lima kasus baru.

“Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada korban meninggal dunia akibat DBD di wilayah Karangpawitan,” ujar Asep, pada Rabu, 16 April 2025.

Sebagai langkah penanganan, kata dia, pihak puskesmas telah melakukan berbagai upaya, di antaranya pelacakan kasus dari laporan masyarakat dan Rumah Sakit dan Penyelidikan Epidemiologi (PE).

“Kami juga melakukan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah warga sekitar pasien, pembagian abate (abatisasi), serta pengaktifan kembali gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),” paparnya.

Namun demikian, Asep mengakui masih terdapat kendala di lapangan, terutama kurangnya respon masyarakat terhadap upaya pencegahan. Salah satunya, banyak warga yang masih berharap pada fogging sebagai satu-satunya solusi penanganan DBD.

“Sudah dilakukan fogging di dua titik lokasi, tapi kami terus mengimbau agar masyarakat aktif dalam PSN. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya tetap bisa berkembang biak,” terangnya.

Ia pun mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap DBD karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit ini bisa berujung pada kematian.

“Untuk gejala DBD yang perlu dikenali antara lain demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, munculnya ruam kulit, mual dan muntah, nyeri di belakang bola mata, sendi, otot, dan tulang, nyeri perut, turunnya nafsu makan, serta pendarahan pada gusi dan hidung,” ungkapnya.

“Jadi diharapkan masyarakat pun bisa menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan tidak menjadi sarang bagi nyamuk untuk berkembang biak, karena nantinya akan berdampak pada diri kita sendiri,” pungkasnya.(Aip/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Polisi Beberkan Fakta Lengkap Soal Temuan Jasad Bayi di Dalam Mobil Yang Kecelakaan di Purwasari

KARAWANG – Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Dusun Cilangkap, Desa ...