Ummu Hauwra ( Pegiat Literasi, Aktivis Dakwah)
SETALAH banyak muncul Hastag viral belakangan tentang #kaburajadulu, kali ini ramai kembali kalangan mahasiswa dari seluruh negeri menyuarakan Indonesia Gelap. 13 tuntutan yang di sampaikan oleh BEMSI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia ) di tujukan kepada Presiden Republik Indonesia. Mulai dari permasalahan program makan gratis sampai dengan pendidikan gratis di sampaikan oleh Bagas Wisnu selaku koordinator humas UPNVJ bergerak atau jendral lapangan di area patung kuda. (sumber : detikEdu 20/02/2025).
Indonesia gelap merupakan sebuah wujud kekhawatiran dan ketakutan warga negara terhadap masa depan negara yang semakin hari semakin terlihat gelap. Dimana seluruh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah banyak yang membuat warga negara Indonesia semakin kesulitan, tidak mendukung terhadap kesejahteraan rakyat dan menyulitkan rakyat dalam segala aspek kehidupan.
Adapun 13 tuntutan yang diajukan hanya sebagian masalah yang disampaikan dari banyak nya permasalahan yang terjadi di negri ini. Seharusnya tidak hanya 13 kerumitan pada tuntutan yang diajukan tentunya, dalam hal lain pun sebuah negara harus bisa memberikan solusi yang kongkrit serta bisa memuaskan rakyat dengan keadilan dan kesejahteraan rakyat sesuai dengan fungsinya sebagai sebuah negara.
Saat ini Negara hanya berfungsi sebagai regulator. Padahal negara harusnya berfungsi sebagai periyah atau pemelihara dan pengayom rakyat dari segala aspek kehidupan. Negara harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat yang membutuhkan dan negara harus terus berperan dalam keseimbangan kehidupan rakyatnya.
Tidak boleh ada kesenjangan yang berakibat kepada ketidakadilan sosial dalam masyarakat.Semua rakyat dalam sebuah negara harus dipandang sama rata. Baik dari segi sosial, pendidikan, kesejahteraan, kesehatan dan aspek hidup yang dibutuhkan lainya.
Sejatinya di negara ini setiap pergantian kepala negara selalu terjadi hal-hal serupa, baik mahasiswa ataupun masyarakat melakukan demonstrasi dengan turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi dan melakukan mediasi, jika beruntung akan bertemu langsung dengan para pejabat yang dituju, bukan hal yang salah tentunya. Namun, kita harus pahami betul ketika mengkritik sesuatu harus didasarkan kepada pemberian solusi yang tidak hanya terjadi saat itu atau solusi sementara dalam jangka waktu yang pendek. Namun solusi yang akan diterapkan berjangka panjang secara jelas dan tegas.
Negara yang sejati pernah terjadi 14 abad silam, kegemilangan negara yang dinaungi oleh sistem pemerintahan islam secara menyeluruh ini, telah menjadi bukti nyata bahwasanya segala kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat saat ini tidak pernah dirasakan oleh masyarakat di zaman itu. Karena penerapan sistem yang berasal dari penciptanya tentu saja selalu menjadi solusi yang jelas dan tegas, minimnya kejahatan, tidak adanya kelaparan, sehatnya mental masyarakat, majunya pendidikan dan kehidupan serta terjaganya kehormatan setiap manusia terjadi di zaman keemasan itu.
Untuk itu, setiap orang yang ingin bersuara harus memiliki referensi yang jelas dan terbukti, jika kita hanya meminta sebuah tuntutan yang solusinya hanya kebijakan sementara dan tidak menyentuh akar masalah, tentu saja akan kembali muncul permasalahan yang baru dari kebijakan yang baru, dan akan terus berulang sampai waktu yang tidak terhingga, artinya bukan kebijakannya yang tidak bijak, namun kita harus dapat lebih mendalami masalah yang muncul langsung dari akarnya dan memberikan solusi yang tepat.
Sistem pemerintahan lah yang menjadi akar dari segala permasalahan yang terjadi, sudah terbukti bahwasanya sistem demokrasi selalu menghasilkan kebijakan tambal sulam yang membuat masyarakat selalu dalam keterpurukan dari segala aspek kehidupan, sementara didalam sistem islam semua masyarakat akan diurus segala aspek hidupnya, peraturan yang diberlakukan tidak dari hasil kesepakatan dan pendapat sesama manusia, namun aturan hidup berasal dari aturan sang pencipta yaitu Allah SWT. Wallahualam bissowwab. (***)