
Rakerwil Permikomnas Jabar Bentuk Komitmen Terhadap Kedaulatan Teknologi
Faktajabar.co.id – Dalam upaya meningkatkan peran dan kontribusi digitalisasi ditengah masyarakat, Permikomnas V Jawa Barat menggelar Rapat Kerja Wilayah (Korwil VIII) dengan tema “Revitalisasi Permikomnas V Jawa Barat yang sadar akan peran dan fungsinya serta kontribusi untuk Jawa Barat dan Indonesia Digital 2045”, pada acara tersebut Kabupaten Karawang terpilih sebagai tuan rumah, yang bertempat di Aula Universitas Sehati Indonesia, Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Selasa (28/01/2025).
Kegiatan Korwil VIII Permikomnas V Jawa Barat tersebut dihadiri oleh sebanyak 30 himpunan mahasiswa Informatika se-Jawa barat yang terdiri dari 30 Perguruan tinggi.
Kegiatan tersebut disambut hangat oleh beberapa pihak yang terlibat antara lain, Ridwan Badriawan selaku Presiden mahasiswa Universitas Sehati Indonesia (USINDO), Prof. dr. Nina Kurnia Hikmawati selaku APTIKOM Jawa Barat, dan Oky Rizky selaku Sekertaris Jenderal Permikomnas RI, dan seluruh anggota pengurus Permikomnas V Jawa Barat.
Rakerwil VIII yang merupakan kegiatan tahunan ini bertujuan untuk mengevaluasi program kerja dari kepengurusan sebelumnya, sekaligus merevitalisasi program kerja strategis ke depan. Acara resmi dibuka oleh oky Risky selaku Sekertaris Jenderal Permikomnas RI, dalam sambutannya ia menekankan kepada seluruh peserta pentingnya berkolaborasi untuk memaksimalkan SDM dari Kampus-kampus di Jawa barat.
“Rakerwil Permikomnas Wilayah V Jawa Barat ini moga nya calon pengurus yang nantinya telah di lantik kedepannya bisa saling berkolaborasi untuk memaksimalkan sdm dari kampus kampus yang ada di jawabarat ini, karena sdm kampus yang ada di jawabarat ini luar biasa. Tinggal bagaimana kawan kawan pengurus wilayah jabar bisa memaksimalkan, dan memanfaatkan itu semua”, ujarnya.
Adapun sambutan dari Ridwan Badriawan selaku Presma USINDO ia mengatakan mahasiswa sekarang harus lebih pintar dari gelarnya mengingat perkembangan teknologi digitalisasi semakin maju. Karna Adanya AI, Geogle, youtube Edukasi, platform pendidikan dan lain-lain yang sifatnya teknologi digitalisasi dan itu mendukung untuk keilmuan mahasiswa itu sendiri. Itu sangat nyata dikatakan mahasiswa harus lebih pintar daripada gelarnya.
Kendati demikian, bahwasannya diera sekarang teknologi digital sangat mumpuni, karena dapay digunakan untuk hal positif bahkan hal negatif tergantung bagaimana kita cara menggunakannya.(Aji/fj)