Upaya Penanganan Permasalahan Sampah

Kabid Kebersihan Agus Mustaqiem

KARAWANG – Permasalahan sampah masih dalam tahap upaya dari pemerintah.

Permasalahan sampah di Karawang masih terus terjadi hingga saat ini. Agus Mustaqim, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyebutkan untuk sampah yang dihasilkan ketika pergantian tahun seberat 40 ton dengan wilayah terbanyak terdapat di UPTD 1.

“Sudah ada 100 orang personil dan 8 truck serta 14 cator armada untuk mengangkut sampah saat tahun baru kemarin. Sampah paling banyak ada di UPTD I ada 40 ton dan di UPTD 4 ada 1 ton, UPTD 3 ada 4 sampai 5 ton, UPTD 2 sekitar 1 ton. Tim sudah bergerak untuk pembersihan sampah dari jam 1 malam sampai subuh,” ujarnya Jumat (3/1).

Kemudian untuk penanganan permasalahan sampah akan dibangun TPS Terpadu (TPST) di Jalupang. Ia menjelaskan TPST tersebut akan mampu mengolah sampah seberat 100 ton dalam waktu satu hari. Selain itu adapula dua titik TPST yang telah beroperasi dan mampu mengolah sampah seberat 10 hingga 25 ton dalam waktu satu hari.

“Untuk tahun ini pengolahan sampah, pertama ingin merubah pola pikir masyarakat Karawang ke dua akan berencana membangun TPST Terpadu di Jalupang. Diperkirakan bisa mengolah sampah sampai 100 ton setiap hari. Kita sudah punya dua TPST dengan kemampuan 10 sampai 25 ton per hari,” jelasnya

Tidak hanya itu, sekarang pun sudah ada 3 titik TPS3R yang memiliki peralatan lengkap. Sampah yang diolah di TPS3R akan menghasilkan RDF. Kemudian RDF ini akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar batu bara.

“Ada 3 TPS3R yang sudah dapat beroperasional dan memiliki peralatan pencacahan sampai dengan insalator. Pengolahan sampah bisa menghasilkan RDF dan diharapkan sebagai pengganti bahan bakar batu bara. Sudah bekerjasama dengan Indo Semen sehingga RDF yang dihasilkan akan dijual ke mereka, satu hari menghasilkan 2.500 ton,” lanjutnya

Sementara itu untuk jumlah armada yang dimiliki saat ini sebanyak 53 unit dengan 450 sampai 500 tenaga kebersihan. Jumlah ini telah mengalami pengurangan akibat 3 unit yang mengalami kerusakan. Ditambah juga dengan 100 unit armada dari pihak tugas.

“Kita ada pihak ketiga, kalau sampah yang berasal dari pihak ketiga tidak perlu dibuang ke Jalupang tapi bisa dibuang ke TPST atau TPS3R yang terdekat. Ada 100 armada dari pihak ketiga, kalau armada dari kita ada 53 unit. Sebenarnya ada 56 unit tapi ada 3 unit yang sudah tidak bisa beroperasional. Petugas kebersihan total 450 sampai 500 orang,” terangnya.

Ia mengajak masyarakat agar mulai memilih dan mengolah sampah secara mandiri di rumah. Selain itu telah dipersiapkan surat edaran untuk tidak menggunakan alat pembungkus yang hanya dapat digunakan sekali.

“Warga Karawang ayo mulai sekarang untuk mulai memilih dan megolah sampah dari rumah. Sudah dibuatkan surat edaran untuk masyarakat agar mulai mengolah sampah dan tidak menggunakan alat pembungkus yang sekali pakai buang,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Dewan Pakar Tunggu Usulan Pimpinan DPRD Karawang

KARAWANG– Sekretariat DPRD Karawang menegaskan jika keberadaan Kelompok Pakar atau ...