Fakta Jabar Cerdas Mengupas Lugas Mengulas Selalu Menjadi Referensi
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan (PKPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Karawang, Hesti Rahayu
KARAWANG – Sepanjang tahun 2024, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat mencapai 181 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan (PKPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Karawang, Hesti Rahayu menyebutkan, 181 kasus ini terdiri dari; kekerasan dalam rumah tangga (kdrt) 32 kasus, kekerasan fisik 13 kasus, Kekerasan psikis 23 kasus, kekerasan seksual 77 kasus, tindak pidana perdagangan orang (TPPO) 4 kasus, penelantaran 7 kasus dan kekerasan kategori lainnya 25 kasus.
“Paling tinggi adalah kekerasan seksual, ada sebanyak 77 kasus,” ujar Hesti pada Kamis, (2/1/2025).
Dipaparkan Hesti, secara keseluruhan kasus kekerasan ini menimpa anak laki-laki, laki-laki dewasa, anak perempuan hingga perempuan dewasa.
Namun secara khusus, kasus kekerasan ini paling banyak menimpa anak perempuan, angkanya sepanjang 2024 mencapai 78 kasus.
“Anak laki-laki 33 kasus, laki-laki dewasa 7 kasus, anak perempuan 78 kasus dan perempuan dewasa 63 kasus,” paparnya.
Kemudian, lanjut Hesti, dari banyaknya jenis kekerasan, ada sebanyak 52 anak perempuan di Kabupaten Karawang yang menjadi korban kekerasan seksual. Mirisnya, pelaku rata-rata berasal dari kalangan (orang) terdekat.
“Kekerasan seksual terhadap anak laki-laki juga lebih tinggi dibanding kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa, jumlahnya mencapai 14 kasus dan perempuan dewasa 11 kasus,” katanya.
Untuk menangani ini, DPPPA Karawang terus menggencarkan upaya pencegahan melalui program sosialisasi hingga pembentukan satgas Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di ruang lingkup desa serta Sekolah Sahabat Anak (SSA) di lingkungan sekolah.
“Harapan kami kedepan, terwujud kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan. Berharap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Karawang bisa menurun,” pungkasnya.(aip/fj)
