Dinas Perikanan Sebut Kabupaten Karawang Memiliki Potensi Hasil Laut Yang Menjanjikan

Karawang – Tak hanya dikenal sebagai kawasan industri dan lumbung padi nasional, Kabupaten Karawang juga memiliki potensi besar dalam sektor perikanan dan hasil laut.

Dengan garis pantai sepanjang 84 kilometer, Kabupaten Karawang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dan komoditas laut bernilai tinggi, hal ini menjadikannya salah satu daerah yang menjanjikan di sektor perikanan tangkap.

Laut Karawang memiliki keragaman ekosistem yang mendukung kehidupan berbagai jenis ikan bernilai tinggi, seperti ikan kembung, kakap, tenggiri, dan cumi-cumi. Selain itu, udang, rajungan, dan kepiting juga menjadi komoditas penting yang tak hanya diminati pasar lokal tetapi juga berpotensi besar untuk ekspor.

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Karawang menunjukkan, bahwa produksi hasil tangkapan laut mengalami peningkatan setiap tahunnya, dengan begitu membuktikan potensi besar sektor ini sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat pesisir.

Data Hasil Tangkap Perikanan di Karawang (2022-2024) :

Kepala Bidang Tangkap Diskan Karawang, Mahmud, mengungkapkan, Pada tahun 2022, Hasil tangkap perikanan di Karawang mencapai 7.400 ton. Ditahun berikutnya, ditahun 2023 meningkat menjadi 7.488 ton. Kemudian, di 2024 jumlah hasil tangkapan perikanan di Karawang pada semester 1 tercatat sudah mencapai 3.752 ton.

“Semua sumber data dari Validasi Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ungkap Mahmud, pada Selasa, (12/11/2024).

Dikatakannya, tren peningkatan ini menjadi indikasi bahwa perikanan di Karawang memiliki potensi yang terus berkembang, meskipun masih menghadapi berbagai kendala, seperti perubahan cuaca dan terbatasnya alat tangkap nelayan.

Bukan hanya hasil tangkapan, Kabupaten Karawang juga memiliki sejumlah hasil produksi garam yang hasilnya cukup baik.

“Ada 17 Kelompok Usaha Garam Rakyat saat ini yang tersebar di Cilamaya Wetan, Ciparage dan Cilamaya Kulon. Dengan hasil produksi mencapai 4.260,394 ton (Mei-September) produksi tidak setiap bulan, hanya musim panas,” katanya.

Tantangan yang Dihadapi Nelayan Lokal

Di balik potensinya yang besar, sektor perikanan di Karawang masih menghadapi tantangan signifikan. Sebagian besar nelayan di wilayah ini masih bergantung pada alat tangkap tradisional dan kapal berukuran kecil, yang membatasi jangkauan penangkapan ikan.

Selain itu, perubahan cuaca yang tidak menentu akibat dampak iklim sering kali mengganggu musim penangkapan, yang berimbas pada fluktuasi hasil tangkap.

“Selain masalah teknis, fasilitas pengolahan dan distribusi hasil laut di Karawang juga masih terbatas. Minimnya fasilitas ini menyebabkan hasil tangkapan ikan langsung dijual dalam bentuk mentah tanpa ada nilai tambah, sehingga harga jualnya kurang kompetitif,” papar Mahmud.

Ia menjelaskan, Melihat besarnya potensi sektor ini, pemerintah Kabupaten Karawang melalui Diskan berusaha untuk meningkatkan kualitas peralatan tangkap nelayan.

“Sejak tahun 2022, program modernisasi alat tangkap mulai digalakkan melalui pemberian bantuan kapal motor dan alat tangkap yang lebih efisien kepada nelayan,” jelas Mahmud.

Kendati demikian, pemerintah sedang mengembangkan pusat pengolahan ikan terpadu yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil laut dan memperkuat daya saing produk perikanan Karawang di pasar nasional maupun internasional.(aip/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Serapan Anggaran Dinas Perikanan  Paling Rendah

KARAWANG – Dinas Perikanan menempati posisi terendah dalam data serapan ...