KARAWANG – Pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah membawa sampel anggur jenis Muscat untuk dilakukan pemeriksaan. Ramainya informasi yang beredar terkait kandungan berbahaya di dalam anggur “shine Muscat” hingga saat ini belum dapat dipastikan oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang. Ketua Tim Hortikultura DPKP Karawang, Asep Saprudin mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Meski begitu dirinya tidak menyebutkan jumlah jenis anggur tersebut yang telah dibawa ke laboratorium BPOM.
“Untuk anggur Muscat masih menunggu hasil uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), itu keputusan akhir bergantung pada hasil uji BPOM sebagai Otoritas yg berwenang. Untuk jumlahnya saya kurang tahu, mungkin dinas kesehatan yang lebih tahu,” ujarnya Senin (4/11/2024).
Anggur jenis tersebut hingga sekarang tidak ditanam oleh petani asal Karawang. Selama ini petani hanya menanam anggur jenis Sultana dan Jupiter. Setelah hasil keluar, maka pihaknya akan mengambil kebijakan
“Belum ada yang menanam anggur tersebut. Jenis anggur hanya ada Sultana dan Jupiter. Kami masih menunggu instruksi dari pusat,” tambahnya.
Sementara itu dari pihak dinas kesehatan yang di wakilkan oleh salah satu staff yang namanya tidak ingin disebutkan menyampaikan belum mendapatkan arahan dan informasi terkait pemeriksaan jenis anggur tersebut. Kemudian meminta untuk mengkonfirmasi pihak instansi lainnya.
“Terkait ini arahannya untuk ditanyakan ke dinas lain. Kami belum ada instruksi untuk melakukan pemeriksaan,” pungkasnya.(red/fj)