Kesehatan Mental Remaja Menjadi Fokus Utama Bagi Duga Genre Karawang 2024

Kesehatan Mental Remaja Menjadi Fokus Utama Bagi Duga Genre Karawang 2024

KARAWANG – Pemenang duta genre Karawang tahun 2024 akan berfokus untuk menangani kesehatan mental yang dialami oleh remaja

Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat akhirnya pada Jumat (18/10) diselenggarakan Grand Final Duta Genre tahun 2024. Pihak Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang kali ini mengambil 7 pasang peserta yang berhasil lolos hingga grand final. Kepala DPPKB Karawang, Sofiah mengatakan melalui program tersebut diciptakan remaja yang dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang usia pernikahan dan semua permasalahan yang terdapat di remaja. Selain itu untuk menciptakan remaja yang sesuai dengan program PUP 21-25 Keren.

“Program Generasi Berencana atau GENRE adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan, sehingga kelak mereka mampu merencanakan serta melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir dalam pekerjaan hingga memasuki usia menikah yang ideal, yang kami sebut sebagai program PUP 21– 25 KEREN,” ujarnya

Proses seleksi telah berlangsung sejak tanggal 1 Agustus hingga 29 September dengan jumlah peserta sebanyak 127 orang. Kemudian terpilih 50 orang saat tahap seleksi administrasi dan saat tanggal 7 hingga 17 Oktober dilakukan seleksi kembali hingga mendapatkan 14 orang.

“Pendaftaran dari tanggal 1 Agustus – 29 September 2024 dengan jumlah pendaftar 127 orang terdiri dari 45 Putra dan 82 Putri dari PIK Remaja Kecamatan, Sekolah maupun Kampus termasuk pendaftar mandiri. Melalui proses Seleksi Adminstrasi terpilih 50 orang Semi Finalis terdiri dari 20 Putra dan 30 Putri ke 50 Semifinalis tersebut diseleksi kembali melalui proses Tes tertulis, wawacara dan unjuk bakat. Dari tahap tersebut terpilih 7 Pasang Putra Putri yang berhak tampil pada Malam Grandfinal malam hari ini 7 Pasang atau 14 orang Finalis tersebut sejak tanggal 7 – 17 Oktober dilakukan Karantina,” tambahnya.

Sementara itu Pejabat Sementara Bupati Karawang, Teppy Wawan Dharmawan mengungkapkan pihak pemerintah saat ini sedang mempersiapkan remaja untuk menghadapi bonus demografi yang perlahan sudah terjadi. Melalui ajang duta genre tersebut diharapkan dapat membawa perubahan dan langkah yang efektif dalam memberikan edukasi kepada remaja dan masyarakat umum.

“Akan ada dan sudah terjadi bonus demografi, maka sudah harus mempersiapkan remaja untuk menghadapinya. Ketika mereka tidak siap mulai dari perilaku sampai pengetahuan maka bonus demografi akan menjadi ancaman. Di dalam lingkungan pembinaan keluarga ini, mencoba proses edukasi supaya remaja memahami dan mengembangkan diri,” ungkapnya.

Kemudian Raisa Siti Aminah, Juara 1 Duta Genre Karawang mengungkapkan mempunyai program untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental yang masih dialami oleh remaja. Dirinya mengemas program itu dengan sajian musik dan seni agar dapat lebih mudah diterima oleh remaja serta masyarakat umum.

“Sangat bersyukur dan tidak menyangka karena selama masa karantina masih banyak materi yang masih harus aku tingkatkan. Aku ada program Genre Musik Art Festival lebih ke mental health remaja, karena kasus kesehatan mental di usia produktif masih tinggi. Ingin menekan angka gangguan kesehatan mental,” jelasnya.

Selain itu dalam jangka panjang akan membentuk dan menggandeng komunitas yang peduli tentang kesehatan mental. Raisa mempunyai keyakinan penuh permasalahan remaja dapat diatasi.

“Cara yang pertama aku akan menggunakan musik, semoga ada wadah khusus untuk ke depannya kalau sekarang masih untuk jangka pendek. Aku juga akan membentuk komunitas yang peduli tentang kesehatan mental. Permasalahannya remaja memang sangat komplit dan tidak instan untuk diselesaikan, tetapi dengan tekad yang besar aku yakin bisa diatasi dengan mudah dan efektif,” lanjutnya.

Muhammad Rykaart El Shirazy, Juara 1 Duta Genre Karawang menyampaikan akan memulai melakukan sosialisasi terkait program El-Conselling ke semua sekolah. Melalui program tersebut akan berkolaborasi dan melibatkan guru BK hingga psikolog yang dapat membantu mengatasi permasalahan yang dialami oleh remaja.

“Tidak menyangka bisa bersaing dengan orang yang hebat dan usianya di atas aku. Kalau cara pendekatan pertama akan bersosialisasi kepada masyarakat dan sekolah untuk mengenalkan program kerja El Conselling. Cukup berat, karena ada tanggungjawab tugas yang harus aku lakukan dan menginspirasi banyak orang,” terangnya.

Selanjutnya untuk persiapan ke tingkat provinsi saat ini masih belum tersusun. Dirinya akan berfokus untuk menjalankan program di tingkat kabupaten terlebih dahulu

“Persiapan ke tingkat provinsi belum ada, kalau program akan meningkatkan dulu di tingkat kabupaten. Mengganggu tidak tapi akan tetap komunikasi dengan sekolah tentang keliling ke sekolah di 30 kecamatan,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Pemanggilan Pihak Ketiga dalam Rangka Perluasan Serapan Tenaga Kerja Asli Karawang

KARAWANG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan memanggil pihak ...