Penampilan Bakat dari 14 Finalis Duta Genre 2024

KARAWANG – Satu pekan sebelum pelaksanaan grand final Duta Genre, seluruh finalis duta genre tahun 2024 menampilkan bakat di salah satu mall

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) melalui Sekretaris DPPKB, Imam Bahanan mengatakan adanya duta genre dapat memberikan edukasi kepada kalangan remaja terkait pernikahan usia muda, seks bebas dan narkoba serta penurunan stunting. Edukasi yang diberikan akan dikemas menyesuaikan dengan usia remaja di Karawang.

“Duta genre hari ini tidak hanya soal mencegah 3 masalah pada remaja, yakni nikah muda, seks bebas dan narkoba, tapi remaja juga punya peran penting terhadap stunting Karena kunci penurunan stunting ada pada remaja.
Remaja yang anemia, remaja yang nikah muda, remaja yang tidak sehat akan menurunkan anak stunting. Melalui apresiasi duta genre kami berharap remaja semakin sadar akan kesehatan nya,” ujarnya Jumat (11/10)

Sementara Ketua Forum Genre Karawang, Mochamad Andhika Ramadhan mengungkapkan tema yang digunakan pada tahun 2024 ini Disney. Tema tersebut disesuaikan dengan hal yang sedang trend di kalangan remaja saat ini.

“Kalau untuk penampilan unjuk bakat setiap tahun pasti berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk tahun ini bakatnya lebih banyak dan variatif, karena dari penampilan saat seleksi dan hari ini ada perbedaan. Tema tahun ini pakai Disney dan akan lebih terlihat lagi ketika malam puncak. Genre ini remaja dan trend sekarang Disney sedang disukai oleh kalangan remaja,” ungkapnya

Ia mengaku kesulitan dalam melakukan penyaringan finalis di tahun 2024. Meski begitu untuk pemberian nilai ketika penampilan bakat murni dilakukan oleh juri yang telah ditentukan.

“Selama karantina bagus semua sampai kami sulit menentukan. Penilaian dari pengetahuan, keaktifan, attitude, program kerja individu, keunikan penampilan. Penampilan hari ini murni penilaian dari juri, forum genre tidak ikut memberikan nilai,” jelasnya.

Sebagai besar finalis menampilkan bakat menyanyi, menari dan membaca puisi namun Muhammad Aji Rizki (19), Finalis Asal Kecamatan Telukjambe Timur memilih menampilkan alat musik kecapi. Dirinya telah diperkenalkan alat musik tersebut oleh orangtua sejak kecil. Meski begitu pernah berhenti latihan saat SMP hingga SMA. Kemudian untuk persiapan penampilan, ia mengaku hanya belajar selama 2 Minggu.

“Orangtua sering mengenalkan budaya Sunda salah satunya alat musik kecapi, pernah belajar saat kecil. Hari ini berpikir untuk menampilkan kecapi, karena memang sudah pernah belajar sebelumnya. Memang pernah berhenti saat SMP dan SMA, untuk penampilan hari ini hanya belajar lagi 2 Minggu,” terangnya.

Kurangnya waktu latihan menjadi salah satu kendala saat penampilan. Kemudian ketika tampil pun, ia mengalami hilang fokus. Meski begitu ia tetap merasa bangga dapat memperkenalkan alat musik tradisional Sunda kepada masyarakat umum

“Tadi hanya menampilkan dasarnya saja, karena banyak petikan yang sudah lupa dan waktu belajarnya juga sedikit. Bermain kecapi itu harus dua tangan sedangkan tadi saya juga menyanyi, jujur banyak tidak fokus tapi berusaha menampilkan yang terbaik. Tidak puas dengan penampilan hari ini, tapi ada kebanggan karena bisa memperkenalkan kecapi yang sudah mulai terkikis oleh perkembangan zaman,” lanjutnya.

Kemudian Widya Nurmalia Fatma (20) memilih menampilkan kaleergat, bakat itu telah ia latih sejak SD. Bahkan saat ini pun masih aktif mengikuti komunitas kaleergat dan rutin latihan setiap Sabtu sore di kantor Pemda.

“Hari ini aku menampilkan kaleergat, sejak SD dan SMP sudah ikut marching band dan pegang kaleergat tapi di SMA berhenti karena tidak ada ekstrakurikuler itu di sekolah. Sebelum lulus SMA ikut komunitas kaleergat, rutin latihan setiap hari Sabtu,” ungkapnya.

Melalui bakat itu, Widya pernah menorehkan prestasi juara 1 tingkat internasional bersama dengan tim. Selanjutnya sedang mempersiapkan perlombaan tingkat nasional yang akan berlangsung pada November 2024. Ia mengaku untuk penampilan bakat mengalami kendala di waktu dan penyesuaian gerakan dengan lagu.

“Di November tahun 2023 ikut lomba tingkat internasional dan dapat juara 1, sekarang juga sedang mempersiapkan lomba tingkat nasional di November 2024. Susahnya tadi saat menghafal perpaduan gerakan dengan lagu, untuk hari ini tidak ada persiapan yang banyak karena waktu selesai karantina juga malam,” tambahnya.

Ia pun mengaku ada rasa takut tidak dapat menangkap bendera yang telah dilempar dan terdapat beberapa gerakan yang lupa. Meski begitu Widya dapat mengatasi hal tersebut dengan menambahkan improvisasi. Gerakan yang ditampilkan hanya berupa gerakan dasar.

“Kaleergat itu ada basic awal, aku menyatukan gerakan basic dan ada gerakan improvisasi. Lagu yang hari ini pernah aku bawakan saat SMP jadi tidak kesulitan. Ada rasa takut dan gerakan yang lupa,” pungkasnya.(rls/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bank bjb Hadirkan DIGI Festive by Sunbite Sunday untuk Perluas Layanan Digital

Faktajabar.co.id – Di era digital yang serba cepat ini, transaksi ...