Tim Pengabdian Masyarakat Unsika Selenggarakan Pelatihan UMKM Ramah Lingkungan

Tim Pengabdian Masyarakat Unsika Selenggarakan Pelatihan UMKM Ramah Lingkungan

KARAWANG – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Singaperbangsa Karawang melakukan Pelatihan Peningkatan Kualitas Produksi bagi UMKM di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Singaperbangsa Karawang melakukan Pelatihan Peningkatan Kualitas Produksi bagi UMKM dalam rangka kegiatan pelatihan ini adalah satu kegiatan dalam rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat ruang lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat pada Sabtu (14/9). Rediawan Miharja, Instruktur tim PKM mengatakan pelaksanaan tersebut menggunakan dana hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, tahun anggaran 2024 dengan jumlah sebesar 43.250.000. Kegiatan berlangsung di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

“Total anggaran adalah 43.250jt, dengan kewajiban minimal 50% dari anggaran harus diberikan kepada mitra dalam bentuk teknologi dan inovasi,” ujarnya Selasa.

Tidak hanya memberikan pelatihan, tim tersebut juga memberikan mesin jahat. Ia menjelaskan adanya pemberian tersebut sebagai bentuk hibah teknologi dan inovasi bagi pelaku UMKM Daridiri.

“Pada pengabdian ini kami memberikan hibah berupa alat produksi berupa mesin jahit, sebagai bentuk hibah teknologi dan inovasi,” jelasnya.

Ia menerangkan hingga sekarang UMKM tersebut mengalami kendala dalam proses produksi dan pemasaran. Selama masa pengabdian, tim ini telah memberikan penguatan dan cara melakukan pemasaran melalui digital.

“UMKM Daridiri punya kendala di sektor kualitas produksi dan pemasaran. Oleh karena itu, tim memberikan penguatan melalui pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi dan pemasaran khususnya pemasaran digital,” terangnya

Founder UMKM Daridiri, Betry Agrisa mengungkapkan belum menerapkan managemen produksi dan berdpak untuk produk yang dihasilkan. Adanya kegiatan tersebut bermanfaat dalam menambah keterampilan dan pengetahuan tentang bisnis. Ia pun akan langsung menerapkan.

“Selama ini untuk produksi ya hanya produksi saja tanpa mengetahui managemen nya,” ungkapnya.

Ia melanjutkan produk yang dihasilkan berupa barang yang diperlukan oleh wanita. Melalui produksi tersebut menimbulkan dampak lingkungan berupa sampah pembalut sebanyak 26 ton dalam satu hari.

“UMKM Daridiri selaku mitra PKM Unsika adalah UMKM social enterprise yang memproduksi produk-produk minim sampah dan ramah lingkungan, khususnya produk-produk yang diperuntukkan bagi perempuan seperti pembalut kain, dan pantyliner. Daridiri tergerak dengan fakta yang ada bahwa produksi sampah pembalut sekali pakai mencapai 26 ton/hari,” lanjutnya.

Meski begitu ia telah mempunyai cara berupa pemakaian bahan yang reusable sebagai langkah dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Selain itu mencegah adanya gas metana yang keluar akibat pembalut.

“Sampah pembalut yang teronggok juga dapat mengeluarkan gas metana sehingga dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi. Kami tergerak untuk ikut berkontribusi menghasilkan produk-produk yang minim sampah dan ramah lingkungan,” pungkasnya.(red/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Bupati Apresiasi Bantuan CSR

Karawang – Bupati Karawang, H Aep Syaepuloh SE mengucapkan apresiasinya ...