Romadhoni Bicara HUT Karawang, Begini Pesan Disampaikan untuk Pemerintah

Romadhoni, juru bicara KOPI HITAM

Karawang – Romadhoni mengatakan Viral di masyarakat Karawang dan di media sosial video banyak nasi tumpeng dibuang ke tempat sampah setelah perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Karawang ke-391 pada Sabtu (14/9/2024).

Ribuan nasi tumpeng itu dibuat untuk demi memecahkan rekor Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan membuat 1.809 nasi tumpeng berbentuk peta Karawang terbesar se-Indonesia.

Namun perayaan tersebut menuai kontroversi setelah video yang memperlihatkan banyak nasi tumpeng tersebut dibuang ke tempat sampah oleh pasukan orange viral dan beredar di berbagai media sosial.

“Hal tersebut menuai kritik pedas dari kalangan masyarakat Karawang sampai viral di berbagai media sosial,” ungkap Dhoni sapaan akrabnya,kemarin.

Tampak sejumlah petugas kebersihan sedang membersihkan banyak nasi tumpeng yang tidak termakan ke dalam tong sampah.

Berdasarkan informasi pengakuan dari panitia acara HUT kabupaten Karawang tersebut, diduga 1.809 nasi tumpeng yang dibut demi cetak rekor muri dunia dan pada akhirnya banyak nasi tumpeng tersebut di buang ke tong sampah dikarenakan sudah basi. Sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi oleh masyarakat. dan sebagian lagi dibagikan kepada yang hadir dan mengikuti acara rekor muri tersebut dan itupun gak tahu nasi tumpeng yang dibagikan apakah masih layak konsumsi ataupun tidak.

Banyak warga Karawang sangat menyayangkan karena makanan tersebut terlambat dibagikan kepada masyarakat dan hal ini dianggap mubazir.

“Sedangkan masih banyak warga yang membutuhkan makanan, sejatinya kegiatan tersebut haruslah di kaji dan di matangkan terlebih dahulu sebelum acra HUT Karawang di gelar terkhusus nasi tumpeng tersebut.

Sedangkan banyak warga, komunitas lembaga terkait dari berbagai lembaga dari unggahan video yang viral bahwa itu hasil patungan total sampai 5 juta.

Dhoni juga mengatakan terkait viral nya informasi tentang ribuan nasi tumpeng yang dibuang itu sangat mubazir disaat beras sedang mahal-mahalnya, lalu apa dampak positif dan keuntungan untuk masyarakat Karawang setelah mendapatkan rekor muri dunia? Saya pikir ini hanya kepentingan beberapa pihak semata.

“Padahal masih banyak kegiatan HUT kabupaten Karawang yang lebih positif dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat Karawang ketimbang nasi tumpeng yang membuat kontroversi,”ucapnya.

Ini harus dievaluasi agar tidak terulang kembali di acra HUT kabupaten Karawang tahun berikutnya.(rls/fj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

x

Check Also

Upaya Dinas Kesehatan Menurunkan Angka Kebutaan Akibat Katarak

KARAWANG- Dinas Kesehatan memiliki target 400 mata dapat di operasi ...