KARAWANG– Dua pekan sudah kasus pengeroyokan Banser dan kiai di Rengasdengklok, Sabtu (10/8) berlalu, namun sampai saat ini banyak pelaku yang masih berkeliaran, sejauh ini polisi hanya menangkap dua orang pelaku. Gerakan Pemuda (GP) Ansor Karawang pertanyakan keseriusan Polres Karawang dalam menangani kasus ini.
Seperti diketahui, pada Sabtu (10/8) lalu sekelompok orang menghadang kendaraan yang ditumpangi KH. Ihsan beserta kiai lainnya saat akan berangkat ke pengajian di Ponpes Al Baghdadi di Rengasdengklok. Kelompok orang tersebut secara membabi buta merusak mobil tersebut. Banser yang mengawal kiai tersebut yang hanya satu orang, tak luput jadi bulan-bulanan kelompok massa ini secara keji. Hujanan pukulan dan tendangan mendarat di muka dan bagian tubuh Banser yang sudah tak berdaya.
Dua pekan berlalu, penegakan hukum terhadap para pelaku belum juga ada kejelasan. Sampai saat ini, baru ada dua pelaku yang sudah ditangkap pihak kepolisian setelah hampir seminggu usai kejadian. Padahal, berdasarkan kesaksian korban pelaku berjumlah puluhan. Bahkan wajah dan nama-nama pelaku pun sudah teridentifikasi. “Kami heran, sudah dua Minggu baru dua pelaku yang ditangkap. Padahal, nama-namanya sudah teridentifikasi,” kata Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid, Selasa (27/8/2024).
Pihaknya, lanjut Syahid, sejauh ini masih bersabar menunggu ketegasan dari pihak kepolisian terhadap para pelaku. Menurutnya, jika tindak kekerasan seperti ini dibiarkan, maka akan jadi contoh buruk bagi penegakan hukum di Karawang.
“Ini sudah jelas-jelas tindak kekerasannya terang benderang, videonya juga sudah banyak beredar tapi penegakan hukumnya sampai saat ini tidak jelas seperti apa,” tegasnya.
Oleh karena itu, GP Ansor Karawang meminta kepada Kapolres Karawang bersikap tegas pada para pelaku tindak kekerasan, jangan biarkan kasus ini terus berlarut-larut. “Hampir setiap hari saya ditanyakan terkait kasus ini oleh kader Ansor, Banser. Karena sampai saat ini banyak pelaku yang masih berkeliaran di luar. Kami berharap ada sikap tegas Kapolres Karawang,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Karawang Asep Septiana mengatakan, apabila melihat video pengeroyokan kiai dan Banser yang beredar luas di media sosial sudah bisa dianalisa ciri-ciri dugaan pelaku pengeroyokan tersebut, akan tetapi sampai dengan saat ini hanya dua pelaku yang ditangkap, sisanya belum ada lagi para pelaku yang ditangkap oleh Polres Karawang. “Harusnya berbekal video tersebut, polisi bisa dengan mudah menangkap para pelaku. Tapi nyatanya, sudah lebih dua pekan hanya dua orang yang ditangkap. Ada apa ini sebetulnya?” tanyanya.
LBH GP Ansor menegaskan, polisi harus bisa menuntaskan persoalan ini. Jangan sampai, penanganan yang lambat bisa menjadi preseden buruk bagi penegakan hukum di Karawang.
“Maka dari itu LBH Ansor Karawang meminta kepada polres karawang untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan segera menangkap para pelaku yang lainnya,” pungkasnya.(rls/fj)